Yang saya ingat, ada sebuah adegan di mana sang ayah meminta dana untuk membeli matras. Tapi otoritas olahraga gulat setempat bilang tak ada dana untuk pembinaan. Dananya tersedot untuk hal yang tak urgen bagi dunia gulat.
Saya sekali lagi tak paham bagaimana realitas di negara kita. Apakah seperti film Dangal itu, di mana dana olahraga terserap entah ke mana?
Atau karena memang kebijakan pemerintah tak berpihak pada olahraga? Tak tahulah. Padahal ya, jika olahraga bisa maju, bisa memberi efek yang luar biasa.
Contoh saja, jika banyak pesepak bola kita main di Eropa, berapa duit yang akan mengalir ke negara kita? Jika banyak olahragawan berprestasi, berapa anak akan terpacu berolahraga dan menghindari narkoba.
Ah tapi sudahlah. Sudah lama melihat olahraga Indonesia menyedihkan. Kadang tak tega juga mendorong anak jadi olahragawan profesional jika kondisi olahraga tak memberi kebangaan dan masa depan yang cerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H