Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Akhirnya Diterjang Covid-19 Juga

30 Juni 2021   18:45 Diperbarui: 30 Juni 2021   18:55 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat malam tiba, aku harus menidurkan si kecil. Pekerjaan yang tak mudah ternyata. Saat dinihari, perlu bangun memastikan apakah dia ngompol atau tidak.

Kadang dari dinihari sampai siang, mata belum terpejam. Sebentar terpejam lalu terbelalak lagi, karena harus memastikan bahwa semua masih baik-baik saja.

Hari ketiga badanku mulai tak keruan. Emosi kecil mulai meletup. Biasanya karena efek kelelahan. Tapi aku coba untuk meredamnya dengan caraku sendiri. Bisa!

Kemudian, setelah empat hari ritual baru itu berjalan, istriku mendapat kabar bahwa dia positif Covid-19. Lalu kami dikabari oleh bidan desa bahwa kami (sekeluarga kecuali istri) harus diswab esok pagi.

Kini ibuku yang pusing. Ibu mulai meraba kemungkinan jika dirinya juga positif. "Kalau positif aku ngga bisa ke mana mana," katanya.

Aku mencoba untuk tidak pusing. Tapi mulai bingung jika kami sekeluarga positif. Apalagi ada dua anak-anak. Ah sudahlah, mending tidur walau badan mulai makin tak enak.

Esok hari, aku memutuskan yang terakhir berangkat swab. Setelah anggota keluarga lain pulang dari swab, baru aku berangkat. Aku jaga rumah sembari memantau istri.

Ibuku kemudian mengucap syukur usai pulang dari swab dan membuka pintu rumah. "Negatif," katanya.

Artinya tinggal aku yang belum diswab. Aku tak mau ambil pusing sebenarnya. Tapi sembari naik motor ke puskesmas, terlintas di pikiran jika aku positif Covid-19.

"Mau karantina di mana? Nanti kalau keluarga butuh orang dewasa bagaimana," gumanku.

Maklum saja, aku adalah lelaki yang secara fisik bisa diandalkan untuk mobile. Kalau ibu butuh apa di pusat kecamatan, maka aku yang berangkat naik motor. Tetek bengek yang butuh mobilitas, aku bisa diandalkan. "Nah kalau aku positif bagaimana?" Tanyaku dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun