Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tradisi Buruk Juara Kejutan, Apakah Menimpa Portugal?

21 Juni 2021   09:49 Diperbarui: 21 Juni 2021   10:08 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Saat Portugal juara Euro 2016 dinilai sebagai kejutan. Sebab, kala itu Portugal tidak masuk tim yang sangat dijagokan untuk juara.

Saat Portugal juara pada 2016, muncul pandangan kejutan soal siklus 12 tahunan. Sejak tahun 1992, ada siklus tentang tim kejutan yang jadi juara. Uniknya dua pendahulu Portugal, bobrok pada Euro selanjutnya. Masih bingung? Begini ceritanya.

Denmark tak dijagokan di Euro 1992. Bahkan, sejatinya mereka tak lolos ke Euro. Tapi karena Yugoslavia berkecamuk karena perang dan keikutsertaannya dibatalkan, Denmark akhirnya jadi pengganti.

Namun tak disangka, Denmark malah mengejutkan. Hebatnya di semifinal mereka menyingkirkan juara bertahan Belanda melalui adu penalti. Di final Denmark mengalahkan Jerman 2-0.

Empat tahun setelahnya, Denmark yang berstatus juara bertahan babak belur. Mereka diobrak-abrik oleh Kroasia di babak grup. Denmark kalah 0-3. Kekalahan itu menjadi faktor penting kegagalan Denmark ke babak gugur.

Lalu kita ke cerita 2004. Pada Euro 2004, Yunani tak masuk hitungan. Bahkan lolos dari babak grup saja sepertinya sulit. Sebab, Yunani bersama Portugal sebagai tuan rumah dan Spanyol.

Tapi secara mengejutkan Yunani mampu menjadi juara. Sama seperti Denmark yang mengalahkan juara bertahan pada Euro 1992, Yunani juga begitu. Yunani mampu mengalahkan juara bertahan Prancis 1-0 di babak perempatfinal.

Yunani akhirnya jadi juara pada Euro 2004 setelah mengalahkan tuan rumah Portugal. Kejutan luar biasa Yunani juara Euro. Namun, empat tahun setelahnya Yunani babak belur.

Pada Euro 2008, Yunani selalu kalah di babak grup. Mereka dikalahkan Spanyol, Swedia, dan Rusia. Kehebatan Yunani di 2004 tak berbekas.

 Nah, apakah yang dialami Yunani dan Denmark akan diikuti Portugal? Jika mengikuti jejak kejutan yang jadi juara, maka Portugal pun tak akan lolos dari babak grup pada Euro kali ini. Adakah kemungkinannya Portugal tak lolos? Ada.

Portugal dipastikan tak lolos ke babak gugur jika kalah dari Prancis dan Hungaria menang atas Jerman. Portugal juga tak lolos jika kalah dari Prancis dan bukan menjadi peringkat tiga terbaik.

So lihatlah. Denmark yang tak terlalu diunggulkan, juara Euro 1992. Tapi di Euro 1996, Denmark gagal lolos dari babak grup. Setelah 12 tahun dari keberhasilan Denmark, ada dongeng dari Yunani.

 Yunani yang tidak diunggulkan, juara Euro 2004. Tapi gagal lolos dari babak grup pada Euro 2008. Setelah 12 tahun kejutan Yunani, muncul kejutan dari Portugal. Portugal yang tak terlalu diunggulkan, mampu juara Euro 2016. Apakah di Euro kali ini Portugal gagal lolos dari babak grup seperti Denmark dan Yunani?

Santai saja, ini hanya cocoklogi. Tapi biasanya benar lho, hehehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun