Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menikah dengan Wanita yang Lebih Tua?

11 Juni 2021   11:03 Diperbarui: 11 Juni 2021   11:17 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu, sering berseliweran ke telingaku. Pernyataan atau malah imbauan, agar lelaki menikahi wanita yang lebih muda.

Ada beberapa alasan mengapa imbauan agar lelaki menikah dengan wanita yang lebih muda. Tapi satu alasan yang aku teringat adalah soal percepatan usia.

Katanya, wanita jauh lebih cepat dewasa dan juga lebih cepat tua dari laki-laki. Secara medis atau keilmuan, tentu aku tak paham apakah sebutan wanita lebih cepat dewasa itu benar.

Tapi dari pengalaman yang aku tahu, wanita memang lebih cepat dewasa. Bahkan ada juga aku lihat, wanita bisa mendadak dewasa ketika menikah dengan lelaki yang jauh lebih tua. Misalnya lelakinya lebih tua 10 tahun.

Jadi, dulu kalau aku lihat, si istri bisa cepat beradaptasi menjadi lebih dewasa ketika menikah dengan lelaki yang lebih tua.

Lalu, ada juga alasan lainnya. Begini, mungkin karena budayanya lebih ditentukan lelaki, cara pandang di sekelilingku waktu itu juga "berpihak" ke lelaki. Misalnya pandangannya begini. "Kalau suaminya menua, jadi istrinya yang lebih muda bisa mengurus. Kalau istrinya lebih tua, lalu siapa yang ngurus suaminya ketika si suami menua?"

Pernyataan itu tentu dapat diperdebatkan. Tapi karena budaya lelaki yang dominan, maka cara pandangnya pun cara pandang lelaki. Cara pandang yang memosisikan lelaki lebih diperhatikan.  

Tapi dengan beranjaknya waktu, perubahan zaman, sepertinya realitas sudah mulai berubah. Walau tak berubah amat sangat. Artinya, ada yang terlihat lelaki menikahi wanita yang lebih tua. Lebih tua yang saya maksud adalah yang beda usianya maksimal lima tahun.

Nah, uniknya ketika wanita menikah dengan lelaki yang lebih muda, wanita juga bisa beradaptasi dengan mudah. Setidaknya itu yang aku lihat.

Yang aku lihat juga, tak jarang lelaki mengabaikan usia cewek yang dia suka. Sekalipun lebih tua (maksimal lima tahun), hajar saja. Mungkin itu yang namanya sudah ngebet.

Kalau lelaki menikahi wanita yang usianya lebih tua 10 tahun, bagaimana? Wah itu jarang aku lihat langsung. Jadi aku tak bisa memberikan penjelasan lebih detail.

Lalu apa maksud tulisan ini? Ya artinya ada perubahan cara pandang dan bertindak. Jika dulu imbauan menikahi wanita lebih tua sering mencuat, kini sepertinya tidak lagi. Atau kalaupun imbauan itu masih ada, sepenglihatanku tidak semassif dulu.

Artinya? Artinya secara tidak langsung mulai ada pandangan persamaan. Kalau lelaki bisa menikah dengan wanita yang lebih muda, kenapa wanita tak bisa menikah dengan lelaki yang lebih muda?

Ini adalah buah dari keterbukaan pada cara pandang yang muncul di sekitar kita. Bahwa makin modern, makin maju, makin terbuka, maka makin kecil kemungkinan dominasi satu buah cara pandang pada cara pandang lainnya.

Dan pertarungan terbesar masa keterbukaan adalah, pasar cara pandang melawan tradisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun