***
Aku tak tahu, mungkin Tuhan murka. Para begundal itu diserang wabah cacing luar biasa. Dari pori-pori tubuh mereka keluar banyak cacing. Saat cacing itu keluar, sakitnya tak terkira. Cacing itu akan keluar ketika pagi dan petang.
Cacing kecil itu tak terhitung jumlahnya. Keluar dari pori-pori banyak warga desa kami. Semua pengobatan dan doa sudah ditebar, tapi tak ada hasil yang maksimal.
Maka setiap pagi dan petang, Sarmidi mendengar teriakan kepedihan tak terkira dari warga kampung kami. Suaranya menyayat. Bahkan antarmereka kadang saling berpelukan sembari teriak menahan sakit ketika cacing keluar dari tubuhnya.
Adakah yang meninggal? Tidak ada. Semua tak ada yang meninggal. Mereka merasakan bagaimana sakitnya menghasilkan cacing itu. Sakit yang tak terkira. Mungkin alam memang sudah marah pada mereka. Mungkin saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H