Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Para Bintang Ini Debut di Euro Ketika Sudah Tua

23 Mei 2021   13:46 Diperbarui: 23 Mei 2021   18:38 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Euro 2020 akan segera dilaksanakan beberapa hari lagi. Gelaran kali ini memang unik. Sekalipun bernama Euro 2020, tapi dilaksanakan pada tahun 2021. Hal itu terjadi karena ajang yang seharusnya dilaksanakan tahun lalu itu diundur karena pandemi.

Seperti diketahui, Euro atau Piala Eropa adalah ajang antarnegara Eropa. Ajang ini memiliki gengsi yang tinggi, hanya kalah dari Piala Dunia. Sejak gelaran dilaksanakan pertama kali pada 1960, muncul beberapa hal unik dalam Euro.

Salah satu yang unik adalah bintang sepak bola yang malah baru merasakan bermain di Euro ketika sudah tua. Inilah beberapa nama para bintang yang baru bisa bermain di Euro ketika sudah berusia sangat tua alias berusia di atas 34 tahun.

Andriy Shevchenko

Siapa yang tak kenal Andriy Shevchenko. Dia adalah penyerang mematikan yang pernah bermain di AC Milan. Di masa jayanya, pemain kelahiran 1976 ini pernah merasakan gelar juara Liga Italia, Liga Champions.

Di level individu, Shevchenko pernah menjadi pencetak gol terbanyak Liga Italia pada musim 1999-2000 dan 2003-2004 saat berbaju AC Milan. Dia pun pernah merengkuh gelar bergengsi Ballon d'Or pada 2004. Namun, kiprah bagusnya di klub tak sejalan di Timnas Ukraina.

Shevchenko bahkan baru merasakan gelaran Euro pada 2012 ketika Ukraina menjadi tuan rumah. Itu adalah pertama kalinya Ukraina berpartisipasi di Euro. Saat itu usia Shevchenko sudah 35 tahun. Namun, sisa-sisa ketajamannya masih terlihat.

Di Euro 2012, Shevchenko bermain di tiga pertandingan dan mencetak dua gol. Sayangnya dia tak mampu membawa Ukraina lolos ke babak gugur.

Eidur Gudjohnsen. foto: GONANG SUSATYO/BOLASPORT.COM
Eidur Gudjohnsen. foto: GONANG SUSATYO/BOLASPORT.COM
Eidur Gudjohnsen

Sebagai pemain sepak bola, nama Eidur Gudjohnsen cukup familiar. Sebab, dia bermain di beberapa klub elite Eropa. Lelaki kelahiran 1978 ini pernah bermain di Chelsea, Barcelona, Tottenham Hotspur, Monaco, PSV. Dia juga pernah bermain di beberapa klub lain.

Semasa menjadi pemain, posisinya adalah sebagai striker. Puncak kariernya adalah ketika membela Chelsea pada 2000 sampai 2006. Di masa itu dia sering dimainkan di Chelsea, sekalipun tak pernah menjadi topskor Liga Inggris.

Trofi bergengsi pun pernah dia rasakan. Misalnya juara Liga Inggris bersama Chelsea, juara Liga Spanyol bersama Barcelona. Bahkan, dia juga merasakan gelar juara Liga Champions bersama Barcelona di 2009. Sayangnya, dia hanya jadi cadangan di partai final.

Di level timnas, geliat Gudjohnsen memang tak terlalu menonjol. Maklum saja dia adalah pemain Timnas Islandia yang dulu sering jadi bulan-bulanan negara lain. Namun, ketika sepak bola Islandia mulai berkembang, Gudjohnsen pun ikut merasakannya.

Untuk pertama kalinya pada 2016, Islandia lolos ke Euro. Gudjohnsen pun menjadi bagian skuat Islandia. Hanya saja, saat itu usia Gudjohnsen sudah 36 tahun. Di ajang itu, Gudjohnsen hanya bermain dua kali dan itu pun tak bermain penuh.

Ivica Vastic

Bagi penggemar sepak bola, nama ini mungkin terdengar asing. Namun, dia adalah bagian penting Timnas Austria dalam beberapa waktu. Pemain yang berposisi sebagai gelandang atau penyerang ini banyak menghabiskan karier di negerinya sendiri.

Vastic pernah mencetak gol di Piala Dunia 1998. Kala itu, dia membobol gawang Chile di menit terakhir. Setelah momen piala dunia itu, lama nama Vastic tenggelam. Yang mengejutkan ketika Austria menjadi tuan rumah Euro 2008, Vastic dipanggil. Padahal usianya sudah 38 tahun.

Di Euro 2008, Vastic pun bermain, walau tak sampai 90 menit. Bahkan, dia mampu membuat satu gol bagi Austria ketika melawan Polandia. Gol itu dibuat melalui tendangan penalti. Itu adalah satu-satunya gol Austria di Euro 2008. Austria pun hanya sampai di babak grup.

Goran Pandev. foto fabio muzzi/ afp dipublikasikan kompas.com
Goran Pandev. foto fabio muzzi/ afp dipublikasikan kompas.com
Calon Kuat

Pada Euro 2020 ini ada satu nama calon kuat yang bisa melakukan debut di usia sangat tua. Dia adalah Goran Pandev. Penyerang gaek Macedonia Utara ini sudah berusia 37 tahun. Saat ini dia masih bermain di Liga Italia bersama Genoa.

Apa prestasi terhebat Pandev? Dia menjadi bagian dari Inter Milan ketika juara Liga Champions 2010. Bahkan, dia bermain di final. Dia juga menjadi bagian ketika Inter Milan juara Piala Dunia Antarklub tahun 2010. Apakah Pandev akan bermain di Euro 2020 atau  hanya jadi cadangan saja? Kita lihat saja nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun