Kemudian setelah 2019, setahun kemudian dilaksanakan kembali dan diundur setahun lagi. Bayangkan saja, sebuah ajang istimewa dibuat seperti itu. Konon nantinya ajang Copa America dilaksanakan empat tahun sekali dan pelaksanannya bersamaan dengan Euro.
Bukan hanya waktu pelaksanaan, faktor X juga berpengaruh pada Copa America. Pada 2001, tuan rumahnya adalah Kolombia. Saat itu, tim terkuat di Amerika Selatan adalah Argentina. Uniknya Argentina tak jadi berpartisipasi karena ancaman keselamatan. Imbasnya Kolombia jadi juara.
Bisa dilihat bagaimana remang-remangnya Copa America. Padahal ajang ini adalah ajang berkelas. Sebab, banyak pemain berkelas yang bermain. Bintang Brasil, Argentina, Uruguay, Kolombia, yang menjamur di kompetisi Eropa, bertarung atas nama negara di Copa America.
Tapi ibaratnya, makanan yang enak itu tak dikemas dengan baik. Tak bisa jadi barang dagangan. Tak rapi dan sebagainya. Imbasnya, gengsi Copa America pun tak pernah besar.
Legenda seperti Diego Maradona saja tak pernah merasakan juara Copa America. Tapi, hal itu tak pernah mencoreng nama Maradona. Sebab, Copa America memang kurang greget gengsinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H