Ini adalah pandangan orang awam. Novel Baswedan, penyidik senior KPK terancam dipecat dari KPK. Setidaknya itulah pengakuannya. Sebab, dia tidak lolos tes wawasan kebangsaan. Materi tes wawasan kebangsaan ini pun bisa menjadi bola liar kalau tidak dibeberkan ke publik.
Jadi, pegawai KPK memang akan dialihkan menjadi aparatur sipil negara (ASN). Untuk itu, mereka melakukan tes untuk menentukan bisa lolos menjadi ASN atau tidak. Nah, dari tes itu, Novel menyebut ada 70 an pegawai KPK yang tak lolos, termasuk dirinya.
Kabar yang berkembang adalah bahwa Novel gagal di tes wawasan kebangsaan. Dari cerita ini ada dua kubu. Kubu pertama adalah mereka yang menilai bahwa ini adalah upaya memperlemah KPK. Kubu kedua menilai ini adalah upaya membersihkan KPK dari pihak yang tak nasionalis.
Nah, di sisi lain, kegagalan Novel lolos dari ujian tes wawasan kebangsaan, memunculkan spekulasi dan rumor. Salah satu yang saya baca adalah bahwa tes wawasan kebangsaan dikaitkan dengan ritual keagamaan. Tentu saja ini tak masuk akal.
Maka, daripada menjadi bola liar yang entah seperti apa, mending dibuka saja apa itu tes wawasan kebangsaan. Secara global materinya apa. Apakah benar ada pertanyaan spesifik soal ritual keagamaan. Atau seperti apa.
Menurut saya, jika Badan Kepegawaian Nasional (BKN) membuka ini, maka akan memunculkan kejelasan. Perkara masih ada yang tak percaya dengan pernyataan BKN setelah adanya keterbukaan, itu bukan urusan BKN. Yang perlu, menurut saya, adalah bagaimana BKN membuka soal tes wawasan kebangsaan.
Saya sendiri juga tak sepakat jika KPK dilemahkan dengan cara seperti ini. Di sisi lain, saya juga tak sepakat jika KPK malah berisi orang-orang yang nasionalismenya dipertanyakan. Lembaga negara di Indonesia kok orangnya tidak nasionalis. Bagaimana ceritanya? So, buka saja soal tes wawasan kebangsaan itu.
***
Lelah juga sebenarnya mendapatkan berita soal pelemahan KPK. Sekadar diketahui, pernyataan soal pelemahan KPK itu sudah muncul sangat lama. Saat Antasari Azhar terpilih menjadi ketua KPK, isu pelemahan KPK mengemuka luar biasa.
Tapi, semua orang paham bagaimana sepak terjang Antasari. Dia berani membongkar kasus di DPR. Dia juga berani membongkar kasus-kasus besar lainnya. Artinya isu pelemahan KPK itu sudah muncul sejak lalu. Tapi, KPK masih bisa memberi asa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H