Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Saya Pernah Bertradisi Tak Makan Sahur

1 Mei 2021   17:25 Diperbarui: 1 Mei 2021   17:54 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika sahur dimaknai sebagai makan jelang Subuh, di bulan Ramadan, maka saya pernah bertradisi tak bersahur. Saya melakukannya mungkin tiga tahunan.

Saya agak lupa kapan saya memiliki tradisi tak pernah sahur. Tapi sepertinya antara 2008 sampai 2011. Mungkin sekitaran tahun itu. Pertanyaannya mengapa saya tak sahur?

Ada beberapa alasan mengapa saya tak sahur. Pertama karena saya bekerja sampai malam. Saat itu, saya pulang kerja bisa kisaran jam 11 malam. Paling cepat ya jam 9 malam.

Jika pulang jam 11 malam, maka saya kemungkinan akan mulai tidur jam 1 pagi. Bisa juga jam 12 malam mulai tidur. Jika baru tidur dua sampai tiga jam lalu bangun untuk sahur, maka itu sangat berat bagi saya.

Apalagi, keesokan harinya saya mulai kembali beraktivitas pada pukul setengah 9 pagi. Jika saya istirahat kurang, maka tak bagus bagi kebugaran tubuh.

Alasan kedua, jika sahur saya merasa ada yang bermasalah dengan rasa di mulut saya saat pagi. Rasanya sangat tidak nyaman. Ada rasa yang saya tak bisa menjelaskannya. Yang pasti rasanya tidak nyaman. Entah kenapa.

Karena itu, saya memutuskan tak pernah sahur pada tahun-tahun itu. Saya mengganti sahur sebelum subuh ke makan pada pukul 11 malam. Saya biasanya selesai bekerja langsung makan jam 11 malam dan tidur.

Kemudian, bangun tidur kisaran satu jam setelah Subuh berkumandang. Nah, setiap hari di bulan Ramadan selalu seperti itu. Sehingga, tak pernah ada dalam benak saya untuk sahur saat itu.

Jadi ya tidak pernah ada juga ritual khas sahur yang saya lakukan. Kini, ketika aktivitas saya tak sampai malam seperti dahulu, sahur pun bisa saya lakukan.

Namun, ya tetap saja tak ada hal yang khusus. Saya hanya makan sahur dan berusaha gosok gigi usai makan selesai. Nah, selama puasa saya tak gosok gigi. Bahkan, saat ini kalau ambil air wudu, saya memilih tidak berkumur. Jadi, kalau sahur memang tak ada ritual khusus. Biasa-biasa saja.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun