Nah si pemateri ini menanyai satu per satu nama-nama peserta pembekalan. Ada belasan yang ikut pembekalan. Jadi, satu persatu ditanya namanya.
Setelah anak terakhir menyebut nama, si pemateri itu mengulang nama-nama para peserta pembekalan. Dan hafal! Karena memang si pemateri ini diajari untuk mengingat dan menghargai nama orang.
Cerita lain. Dulu saat masih SD kelas 3, aku bahagia bukan kepalang. Ketika ada guru yang "berjarak" dengan murid, memanggil namaku di luar ruang kelas, di luar suasana pembelajaran. Saat itu, aku sedang main tanah mencari undur-undur. Sontak namaku dipanggil, aku disapa. Aku bahagia bukan main.
Jadi, untuk sebagian orang, tak pernah ada rumus "apalah arti sebuah nama".