Lama sekali tak menonton sinetron di televisi. Memang dasarnya tak terlalu suka nonton sinetron. Begitu menyempatkan diri menonton sinetron, saya kaget.
Sebentar. Saya mau bilang bahwa saya cukup sering nonton sinetron pada kisaran 25 tahun lalu. Tentunya Si Doel Anak Sekolahan. Kadang kala "Aku Ingin Pulang". Setelah itu, saya tenggelam dengan cerita hidup yang jauh dari televisi.
Sampai kemudian, beberapa hari lalu saya memaksakan diri menonton sinetron. Saya sendiri tak tahu apa judul sinetron itu. Saya asal nonton saja.
Saya kaget melihat sinetron itu. Saya merasa perubahan dari situasi satu ke yang lain sangat cepat. Misalnya begini. Ada adegan dua orang ngobrol di tepi jalan. Obrolannya singkat. Lalu meloncat ke adegan lain di tempat lain, misalnya obrolan suami dan istri.
Tak lama adegan itu, meloncat lagi ke adegan lain di tempat lain. Saya terengah-engah melihat cepatnya perubahan adegan itu. Saya tak tahu apakah ini hanya pengalaman sangat subjektif dari saya. Atau pemirsa lain merasakan hal yang sama.
Adegan cepat itu tidak saya temui pada sinetron di masa lalu. Seingat saya, adegannya tidak lama sekali tapi juga tidak cepat sekali.
Kenapa perubahan adegan begitu cepat? Saya tak tahu. Mungkinkah karena kejar tayang atau personel pemainnya sibuk, atau memperpanjang episode atau? Tak tahulah.
Atau mungkin para pemirsa saat ini memang menyukai sinetron dengan adegan yang cepat. Sehingga, sinetron dengan adegan cepat tetap laris.
Lalu ada juga iklan nyelonong di dalam sinetron. Misalnya, perpindahan dari adegan A ke adegan B, diselingi video jalan raya. Nah di jalan raya itu ada reklame animasi soal iklan tertentu. Itu adalah hal yang baru saya ketahui. Setahu saya, dulu tak ada seperti itu.
Ya mungkin seperti itu cara menarik pengiklan di sinetron zaman sekarang. Tapi saya sendiri melihat terkesan dipaksakan. Ya tentu saja ini subjektif. Bisa jadi orang lain nyaman dengan masuknya iklan di sinetron, apalagi pihak yang diiklankan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H