Tokoh partai terguling dari partainya. Politik memang bisa seperti itu. Tengoklah Amien Rais dan almarhum Gus Dur. Apakah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan seperti itu juga?
Semua tahu siapa Gus Dur. Dia adalah sosok penting berdirinya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Gus Dur adalah Ketua Dewan Syuro. Tapi politik tak berpihak pada Gus Dur.
Pada 2008, PKB pecah. Cak Imin atau Muhaimin Iskandar melawan Gus Dur. Saya yakin elektabilitas dan pengaruh, Gus Dur jauh di atas Cak Imin. Tapi politik kemudian "membela" Cak Imin.
PKB versi Cak Imin yang kemudian diakui dan boleh ikut Pemilu 2009. Setelah pemilu selesai, Cak Imin jadi Menteri Tenaga Kerja pada pemerintahan SBY-Boediono 2009-2014.
Amien Rais juga mirip. Tapi tak sampai seperti Gur Dur. Amien adalah ikon Partai Amanat Nasional (PAN). PAN selalu identik dengan Amien Rais. Melalui PAN pula, Amien bisa jadi Ketua MPR. Melalui PAN pula, Amien bisa nyalon Presiden pada Pilpres 2004.
Tapi kemudian Amien tersingkir. Hanya saja, Amien tersingkir tak melalui perpecahan partai. Tak sampai ada PAN dua kubu. Amien tak lagi dipakai Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Padahal, Zulkifli Hasan adalah besan Amien Rais.
Karena itulah Amien membentuk Partai Ummat. Amien yang identik dengan PAN, kemudian tersingkir atau menyingkirkan diri dan membentuk Partai Ummat.
Mereka yang berjasa di awal pembentukan partai, akhirnya terdepak. Lalu pertanyaan selanjutnya adalah, apakah SBY akan seperti Gus Dur dan Amien Rais? Saya tak tahu. Kita lihat saja nanti.
Selama ini SBY identik dengan Partai Demokrat. Walaupun ada yang bilang bahwa SBY bukan pendiri Partai Demokrat. Tapi SBY dan Demokrat itu saling menguntungkan.
Ingat bagaimana melalui Partai Demokrat, SBY mampu menjadi Presiden Republik Indonesia. Ingat ketika SBY jadi Presiden, di Pemilu 2009, Demokrat mampu menjadi pemenang pemilu.
Catat, sejak ikut Pemilu 2004 sampai 2019, hanya di 2009 Partai Demokrat jadi pemenang pemilu. Pada Pemilu 2014 dan 2019, suara Demokrat terjun bebas.
Kini ada Demokrat hasil kongres luar biasa (KLB) yang memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum. Padahal Partai Demokrat yang non KLB dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono yang tak lain putra SBY. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H