Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Marzuki Alie Siap Mengeksekusi Penalti

2 Maret 2021   13:59 Diperbarui: 2 Maret 2021   14:10 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku membayangkan bahwa mereka yang bersiap atau disiapkan menjadi calon Ketua Umum Partai Demokrat, jika ada Kongres Luar Biasa (KLB), adalah penendang penalti. KLB adalah isu yang diembuskan pelawan Ketua Umum Partai Demokrat saat ini Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Tentu saja, para pengusung KLB adalah mereka yang akan melawan AHY dan sang papa, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Nah, salah satu yang berhasrat menendang penalti itu adalah Marzuki Alie.

Marzuki yang mantan Ketua DPR RI itu mengungkapkan bahwa dia siap jika dicalonkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat jika ada KLB. Saya hanya menganalogikan bahwa Marzuki adalah sosok yang siap melakukan eksekusi penalti. Dia siap menendang ke gawang yang dijaga SBY. Jika SBY yang menjaga gawang, lalu di mana AHY? Dia kan striker.

Jika KLB ini terjadi maka pemilihan calon ketua umum adalah puncak dari KLB. Sudah muncul beberapa nama selain Marzuki. Ada Moeldoko, ada Iran Noor, ada Ridwan Kamil, Eddhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang tak lain adalah adik dari AHY.

Maka, saya mengkhayalkan mereka yang digadang jadi calon ketua umum melalui KLB itu adalah para eksekutor penalti di menit akhir. Saya menduga, Ibas sepertinya tak akan melawan ayahnya sendiri. Ridwan Kamil juga tak memiliki pengalaman berseteru di partai politik. Sepertinya Ridwan Kamil tak akan ikut. Isran Noor juga sepertinya berat untuk ikut.

Dari beberapa sosok di atas, saya pikir Moeldoko dan Marzuki ada di posisi paling depan untuk mengambil penalti. Istilahnya, Moeldoko dan Marzuki adalah sosok yang sudah tahu pergerakan SBY sebagai kiper.

Moeldoko adalah Panglima TNI di masa SBY menjadi Presiden. Marzuki adalah Sekjen Partai Demokrat di masa lalu. Artinya, Moeldoko dan Marzuki mengetahui, harus ke mana bola diarahkan. Tentu saja, itu juga harus selaras dengan keberuntungan.

Jadi jika Marzuki menjadi ketua umum versi KLB (jika terlaksana), maka dia akan berhadapan dengan SBY. Jika Moeldoko sebagai ketua umum versi KLB (jika terlaksana), maka juga akan berhadapan dengan SBY.

Menarik ditunggu. Apakah KLB itu akan ada? Jika terlaksana siapakah yang akan jadi ketua umum Partai Demokrat alias yang akan mengambil penalti melawan SBY? Lalu eksekusi penalti itu akan menentukan hasil pertandingannya. Bahkan, mempengaruhi cerita Partai Demokrat ke depannya. Apakah penendang penalti berhasil? Apakah kiper berhasil? Ataukah tak pernah ada pertandingan alias tak pernah ada KLB?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun