Nah, yang parah itu kalau orang gondrong supaya bisa merusak. Itu yang parah. Jadi orang memanjangkan rambut supaya bebas urakan, bebas tak disiplin, bebas merusak. Jika orang gondrong karena ingin bisa berbuat negatif, maka stigma gondrong itu tak akan pudar.
Tapi bagaimana kalau ada orang gondrong memilih tak melawan stigma itu? Misalnya pandangannya adalah gondrong ya gondrong saja. Tak peduli orang bilang apa, yang penting tak melakukan pelanggaran hukum dan etika. Bagaimana kalau ada yang begitu? Ya taka pa-apa. Namanya juga hak masing-masing orang. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H