Janda bolong jadi tanaman hits di masa tahun 2020. Khususnya di masa pandemi, kesibukan orang yang di rumah saja membuat tanaman jadi teman setia.
Saya pernah baca, janda bolong yang daunnya bolong-bolong itu, harganya mencapai Rp 80 juta. Tapi dugaan saya adalah janda bolong yang punya spesifikasi, baik keunikan atau kelangkaan.
Harga yang selangit itu kadang membuat saya mengernyitkan dahi. Untuk tanaman yang seperti itu harga sampai puluhan juta. Apa ngga eman-eman ya? Kan mending untuk makan atau keperluan yang lain.
Tapi setelah mengernyitkan dahi, kemudian langsung sadar bahwa kesukaan itu memang tak ada rasionalitas harga. Kasusnya ya seperti orang yang rela bertemu Cristiano Ronaldo dengan membayar jutaan rupiah.
Padahal hanya bertemu Ronaldo, hanya beberapa menit, foto bareng, rela keluar banyak kocek. Ya seperti itu kesukaan. Kalau sudah suka ya apapun kadang dilakukan, tak peduli berapa harganya.
Jika janda bolong hits di tahun 2020, tanaman apa yang akan hits di tahun 2021? Ya masih janda bolong sepertinya. Kenapa? Ya karena selama ini melawan status quo memang tidak mudah.
Jadi ketika ada sesuatu yang hits, maka menghitskan sesuatu yang baru tentu tidak mudah. Ada faktor yang melandasinya. Pertama karena pikiran sudah terpatri bahwa sesuatu itulah yang hits.
Kedua, ada kepentingan ekonomi di belakangnya. Orang yang berkecimpung di dunia janda bolong tentu akan berusaha agar janda bolong bertahan di atas. Sebab, bagi mereka yang telah berinvestasi (dorongan bisnis) tentu akan rugi jika janda bolong anjlok.
Mereka yang mencari uang dari geliat janda bolong, tentu akan mempertahankan geliat itu. Mungkin seperti itu. Saya menduga jika ada tanaman baru yang nge-hits, akan menunggu janda bolong redup pelan-pelan.
Setelah redup pelan-pelan, suasana pasar akan menyesuaikan. Setelah itu baru muncul tanaman baru yang nge-hits.
Saya menduga, awal sampai tengah tahun ini belum akan jadi meredupnya janda bolong. Mungkin akhir tahun dan kemudian muncul yang baru di tahun depan. Apakah pasti prediksi saya? Ya tidak juga. Namanya juga prediksi. Bisa salah dan bisa benar. (*)