Kuliah saat ini mahal. Setidaknya lebih mahal daripada waktu saya kuliah 20 tahun lalu. Dulu selama kuliah saya hanya mengeluarkan dana Rp 25 juta selama lima tahun. Uang itu untuk keperluan semua hal, dari biaya kuliah, makan, dan kost.
Saya tak bisa memastikan, tapi meyakini bahwa biaya kuliah dan tetek bengeknya saat ini lebih mahal dari dahulu. Apalagi, kampus saat ini setahu saya tak disapih oleh negara. Artinya, kampus diminta mencari sumber pembiayaan sendiri. Imbasnya biaya kuliah mahal.
Karena kuliah mahal, maka mencari kuliah dengan biaya terjangkau adalah pilihan yang masuk akal. Inilah beberapa langkah bagi mereka yang berkategori biasa. Apa itu biasa? Ya yang sekolahnya harus dengan biaya sendiri dan tak mendapatkan beasiswa atau masuk kuliah karena prestasi.
Kalau yang dapat beasiswa penuh, biaya tentu tak menjadi soal. Nah sekali lagi, ini adalah tips kuliah bagi yang biasa saja seperti saya. Biasa ekonominya dan biasa kemampuan kognisinya.
Begini langkah-langkahnya.
1. Petakan kampus dan biaya
Sejak sebelum mendaftar kuliah, petakan kampus dan biayanya. Saya pikir banyak informasi tentang kampus dan biayanya.
Karena biaya yang kita punya tak banyak, usahakan mencari kampus yang tidak terlalu jauh. Kalau rumah di Jawa dan kuliah di Sumatera atau di Sulawesi, tentu membutuhkan biaya yang besar. Kecuali ada saudara di tempat jauh itu.
Cari yang tak terlalu jauh saja. Mana-mana saja kampus yang tak jauh itu. Setelah itu lihat biayanya. Jika ada beberapa jurusan dengan biaya terjangkau, pilih jurusan yang paling diminati.
Minat itu penting. Ini sekadar cerita saja. Saya pernah punya teman "terpaksa" kuliah jurusan Hukum. Padahal dia tak terlalu suka Hukum. Akhirnya dia kuliah hanya formalitas saja.
Tentu itu bukan hal yang menarik. Akhirnya selesai kuliah ya tak ada yang membekas. Karena itu, pilihlah kampus yang terjangkau dengan biayamu dan pilih jurusan yang kamu sukai.
2. Budaya Kampus
Petakan kampus dan budayanya. Maksudnya adalah budaya pendidikannya bagaimana. Tentu salah satu caranya adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang budaya pendidikan di kampus tersebut. Informasi bisa melalui teman, kakak angkatan, informasi valid di dunia maya.
Artinya, pilihlah kampus dengan budaya pendidikan yang bagus. Lingkungan di dalam atau di luar kampus kental dengan budaya pendidikan. Hal itu akan memacu mahasiswa untuk haus ilmu.
Sebab, dunia kampus tanpa budaya pendidikan yang memadai tak akan bagus. Sebab, lingkungan akan sangat penting. Jika lingkungan sekitar kampus erat dengan budaya negatif misalnya justru akan melemahkan semangat memburu ilmu.
3. Aktivitas
Aktivitas dunia di luar perkuliahan juga penting. Setidaknya itu menurut saya. Aktivitas berorganisasi adalah ruang yang murah dan sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Berorganisasi akan memberikan kematangan pada mahasiswa.
Setahu saya, aktivitas berorganisasi akan memberi modal berharga bagi mahasiswa setelah lulus dan masuk dunia kerja. Satu yang perlu diingat, berorganisasi di kuliah itu gratis.
Jika kampus yang kamu pilih memiliki ruang pengembangan organisasi bagi mahasiswanya, tentu akan jadi keuntungan sendiri. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
