Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sok Suci dan Sok Benar

11 November 2020   10:48 Diperbarui: 11 November 2020   14:56 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. KOMPAS.COM/PRAVITA RESTU ADYSTA

Tak apa jika mengaku sok suci

Tak apa jika mengaku sok benar

Tak apa jika gelagatnya terkesan sok suci

Tak apa jika gelagatnya terkesan sok benar

Itu semua hakmu

Itu semua kuasamu

Itu semua polahmu

Itu semua keinginanmu

Tapi tolong sebelum jauh bicara

Tengok ke belakang barang sebentar

Berapa kali dalam sehari kau membuat polusi

Berapa kali dalam sehari kau mencemari

Jika mulut dan tanganmu berbusa soal sok suci

Maka lihatlah berapa asap yang kau taburkan ke udara

Asap dari kendaraanmu itu

Berapa bongkahan busa kau semai di tanah dari cucianmu itu

Itu baru yang terlihat

Jika cerminmu lebih dalam, kau akan lihat keruh diri lebih banyak lagi

Aku hanya ingin mengatakan bahwa zaman telah mengolesi tubuh kita dengan lumpur

Lumpur yang kotor

Kita tentu harus membersihkannya

Membersihkannya tanpa harus berkoar dan bergesture bahwa kitalah yang paling suci

Bahwa kitalah yang paling benar

Karena pengakuan kesucian dan kebenaran di tengah kekotoran itu naif...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun