Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

SBY Minta Luhut Beberkan Siapa Penunggang Demo Omnibus Law

12 Oktober 2020   19:33 Diperbarui: 12 Oktober 2020   19:37 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan beberkan siapa yang menunggangi aksi demo terkait Omnibus Law, khususnya terkait UU Cipta Kerja. Tentu saja, pembeberan itu dilakukan jika memang ada yang menunggangi.

Hal itu seperti dicuitkan oleh politikus Partai Demokrat Andi Arief di twitter. Dari cuitan Andi, SBY diketahui meminta penjelasan pada 3 Menko. "Pak Airlangga Hartarto, Pak Luhut Panjaitan dan Pak Prof @mohmahfudmd dan BIN, diminta Pak SBY untuk menjelaskan ke publik soal penunggang aksi Omnibus law jika ada. Agar pemerintah tidak dianggap membuat hoak ke masyarakat," begitu cuit andi Arief, Senin (12/10/2020).

Setidaknya ada tiga poin dari cuitan Andi terkait permintaan SBY. Pertama SBY meminta penjelasan dari pemerintah siapa yang menunggangi aksi UU Cipta Kerja. Kedua, tentu hal itu diungkapkan jika memang ada yang menunggangi. Ketiga, penjelasan pemerintah perlu agar pemerintah tak dituding menyebarkan hoaks.

Pernyataan SBY ini seperti ingin meminta kejelasan karena sebelumnya Menko Perekonomian Airlangga pernah bilang sudah tahu siapa yang berada di balik demo UU Cipta Kerja. Selain itu, SBY sepertinya ingin meminta kejelasan karena dia menjadi salah satu yang disudutkan terkait demo UU Cipta Kerja.

Ada yang menyebutkan bahwa SBY adalah pihak yang mendanai demo tersebut. Namun, tembakan itu langsung ditepis oleh politisi Partai Demokrat. Pihak Demokrat melalui kadernya sudah menjelaskan bahwa tak benar SBY berada di balik demo tersebut.

Diketahui, ramai demo terjadi karena penolakan pada UU Cipta Kerja. Mereka yang melakukan demo adalah yang menilai bahwa UU Cipta Kerja merugikan buruh. Demo pun terjadi di beberapa tempat. Bahkan, ada demo yang berujung dengan kerusuhan.

Sementara itu dalam isu terkait UU Cipta Kerja ini, Partai Demokrat adalah satu di antara dua partai yang tak sepakat pengesahan UU yang masuk dalam Omnibus Law itu. Bahkan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono pun meminta maaf karena tak berdaya melawan pengesahan UU Cipta Kerja. Selain Demokrat ada juga PKS yang menolak pengesahan UU Cipta Kerja.

Tunggu Respons

Pernyataan SBY melalui Andi Arief ini tentu menunggu respons pemerintah. Apa yang akan dijelaskan pemerintah. Namun, satu fakta baru juga secara tak langsung menjelaskan ada yang bermain di air keruh.

Hal itu terjadi dalam demo di Medan. Diketahui, Ketua Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Medan ditangkap pihak kepolisian. Penangkapan dilakukan karena yang bersangkutan penyerukan penghasutan, ujaran kebencian, dan anarki dalam demo di Medan yang menolak UU Cipta Kerja.

Secara tak langsung, bahwa benar demo tersebut ditunggangi. Setidaknya itulah yang terjadi di Medan. Kalau daerah lain, tak tahu lah. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun