Ini adalah prediksi. Prediksi tentang suksesi kepemimpinan 2024. Masih lama, tapi tak apa. Prediksinya adalah Khofifah Indar Parawansa akan jadi rebutan di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Khofifah akan jadi rebutan bagi mereka yang ingin menjadi calon Presiden. Khofifah akan diperebutkan sebagai calon Wakil Presiden. Sebab potensi Khofifah tak main-main. Serius.
Ada beberapa hal yang membuat saya memprediksi  Khofifah akan jadi rebutan. Berikut ini beberapa indikasi yang bisa membuat Khofifah jadi rebutan sebagai calon Wakil Presiden.
Â
1. Basis Massa
Khofifah adalah sosok yang punya basis massa yang jelas. Sebab, saat ini Khofifah adalah Ketua Umum Muslimat NU. Muslimat adalah organisasi yang berada di bawah organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni NU.
Saya menduga Khofifah sudah sangat mengakar di Muslimat. Sebab, dia sudah jadi Ketua Umum Muslimat sejak tahun 2000. Catat ya, sejak 2000. Itu artinya Khofifah sudah menjadi Ketua Umum Muslimat 20 tahun.
Masa bakti Khofifah sebagai Ketua Umum Muslimat periode ini adalah tahun 2021. Saya menduga, Khofifah akan kembali terpilih sebagai Ketua Umum Muslimat untuk periode selanjutnya.
Basis massa Khofifah tentu bukan hanya ibu-ibu Muslimat. Bapak-bapak di NU dan semua organisasi di bawah NU saya pikir akan jadi mesin yang kuat untuk mendukung Khofifah.
2. Pengalaman Pemerintahan
Pengalaman Khofifah di pemerintahan tak perlu diragukan. Dia pernah menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Menteri Sosial. Sekalipun di dua posisi itu dia tak tuntas sampai lima tahun.
Di posisi Menteri Pemberdayaan Perempuan, Khofifah tak sampai lima tahun karena pemerintahan Gus Dur dijungkalkan di tengah jalan. Menjadi Menteri Sosial tak sampai lima tahun karena dia memilih maju di Pilkada Jawa Timur 2018.
Khofifah kini adalah Gubernur Jawa Timur. Dia menjadi orang nomor satu di Jawa Timur. Hal itu menambah pengalamannya di pemerintahan. Maka, pengalamannya di pemerintahan tak diragukan lagi.
Khofifah juga akrab dengan parlemen. Dulu dia adalah wanita muda yang "garang" bersama PPP di masa pemerintahan Orde Baru. Setelah Reformasi dia pernah menjadi anggota DPR dari PKB.
Apa manfaat pernah menjadi anggota DPR? Tentu dinamika politik praktis akan lebih diketahui. Mereka yang pernah bergelut di DPR tentu tahu harus bagaimana menghadapi anggota DPR.
3. Jabatan Gubernur
Khofifah kini adalah Gubernur Jawa Timur. Dia akan menjadi Gubernur Jawa Timur sampai 2024. Artinya dalam rentang waktu saat ini sampai 2024, Khofifah bisa terus jadi pusat berita, setidaknya di Jawa Timur.
Jadi pusat pemberitaan itu penting karena akan menaikkan popularitas dan elektabilitas Khofifah. Bahkan jika kinerjanya bagus sebagai Gubernur Jawa Timur, Khofifah akan jadi pusat perhatian nasional.
Jika melihat jabatan Khofifah sampai 2024, maka sampai hangat-hangatnya jelang Pilpres, Khofifah masih akan jadi salah satu pusat perhatian. Namanya belum redup di masa jelang Pilpres 2024.
4. Prestasi di Masa Pandemi
Beberapa waktu lalu, beberapa daerah di Jawa Timur jadi sorotan karena menjadi zona merah di masa pandemi. Zona merah ya artinya zona yang membahayakan bisa jadi area paling massif menyebarnya Covid-19.
Selasa (6/10/2020) melalui Instagramnya, Khofifah membeberkan bahwa sesuai indikasi yang ditentukan, tak ada lagi zona merah di Jawa Timur. Ini tentu prestasi yang membanggakan di masa seperti ini.
Tentu saja prestasi ini harus dipertahankan sampai Covod-19 hilang dari Indonesia. Tapi, yang juga patut diapresiasi adalah kepala daerah di wilayah Jawa Timur baik bupati atau wali kota yang bekerja sangat keras menekan Covid-19.
Prestasi Jawa Timur ini tentu menjadi sorotan dan bisa menaikkan kepercayaan publik pada Khofifah.
5. Perempuan
Alasan selanjutnya adalah karena Khofifah perempuan. Lalu apa keuntungannya? Biasanya perempuan lebih mengayomi. Lebih bisa melakukan pendekatan dari hati ke hati. Ini penting ketika kondisi negara genting. Juga penting ketika kondisi negara normal
***
Beberapa indikasi di atas menurut saya bisa membuat Khofifah jadi rebutan untuk kursi Wakil Presiden. Kok tidak posisi Presiden? Agak sulit karena setahu saya Khofifah sudah tak berada di parpol. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H