Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PKS Punya Presiden Baru dan Prediksi Gerakannya

5 Oktober 2020   17:18 Diperbarui: 5 Oktober 2020   17:26 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memiliki presiden baru. Dia adalah anggota DPR Ahmad Syaikhu. Menarik juga ditunggu bagaimana gerakan PKS di tangan presiden baru mereka.

Syaikhu terpilih dalam pemilihan pengurus PKS 2020-2025 di Bandung, Senin (5/10/2020). Dengan begitu, maka Syaikhu menggantikan posisi Sohibul Iman. Syaikhu yang pernah menjabat Wakil Wali Kota Bekasi ini sebelumnya pernah beberapa kali menjadi pemberitaan secara nasional.

Syaikhu pernah jadi salah satu pusat pemberitaan dalam Pilkada Jabar. Dia adalah calon Wakil Gubernur Jabar yang mendampingi Sudrajad. Namun, di Pilkada 2018 itu, pasangan Sudrajad-Syaikhu kalah.

Nama Syaikhu juga beberapa kali muncul ke permukaan sebagai salah satu kandidat Wakil Gubernur DKI Jakarta yang posisinya ditinggalkan Sandiaga Uno. Namun, seperti diketahui posisi Wakil Gubernur Jakarta kini dijabat Riza Patria.

Jika melihat bagaimana sepak terjang Syaikhu, saya melihatnya bertipikal seperti Sohibul Iman. Keduanya adalah sosok yang tak terlalu populer. Setidaknya bila dibandingkan dengan Presiden PKS sebelumnya seperti Tifatul Sembiring atau Anis Matta.

Saya menduga, Syaikhu adalah kader yang memang disiapkan untuk menjadi Presiden PKS. Saya menduga tipikal Syaikhu sama dengan Sohibul, yakni tipikal yang bisa patuh dengan Majelis Syura PKS.

Syaikhu saya duga juga sama dengan Sohibul yakni tipikal yang tak suka banyak bermanuver di eksternal partai. Syaikhu adalah sosok koordinator internal partai. Syaikhu akan lebih sering sibuk di dalam partai. Sementara urusan vokal di luar sepertinya akan masih diberikan salah satunya pada Mardani Ali Sera.

Syaikhu sepertinya juga akan tetap menjaga PKS sebagai partai yang identik dengan partai dakwah. Jika dugaan saya itu benar, sepertinya PKS memang akan lebih memprioritaskan penguatan internal partai seperti kaderisasi dan penguatan ideologi partai.

Penguatan internal sepertinya adalah usaha yang dipilih ketika ada pemain baru seperti Partai Gelora dan Partai Ummat-nya Amien Rais. Dua partai itu berpotensi mengeruk suara pemilih PKS.

Penguatan internal dan memanfaatkan posisi sebagai oposisi pemerintah, mungkin akan jadi senjata PKS. Dalam beberapa isu yang menarik perhatian, PKS akan lebih suka berada di barisan pelawan parpol pemerintah. Misalnya ya soal RUU Cipta Kerja itu.

Jadi, saya ulangi lagi bahwa sepertinya PKS di bawah Syaikhu akan fokus menjaga soliditas internal partai dan menjadi oposisi sejati. Sasaran tembak PKS adalah menaikkan suara pada Pemilu 2024.

Tak menutup kemungkinan PKS akan mendapatkan berkah karena istikomah sebagai partai oposisi seperti yang dialami PDIP. Diketahui pada 2004 sampai 2014, PDIP adalah oposisi dan kemudian bisa membalikkan keadaan ketika 2014. Mungkin itulah yang akan jadi sasaran PKS. Kita tunggu saja. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun