Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pak Gatot, Ada Isu Apa di Oktober?

30 September 2020   09:15 Diperbarui: 30 September 2020   09:19 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gatot Nurmantyo. tangkapan layar acara di kompas tv dipublikasikan kompas.com

September adalah bulannya mantan Panglima TNI Jenderal Purn Gatot Nurmantyo. Sebab, dia menjadi sosok yang sering dibicarakan di September 2020. Lalu, patut ditunggu pada Oktober 2020, isu apa yang akan digulirkan sang jenderal.

Pada September 2020, saya menilai adalah bulannya Gatot Nurmantyo. Dia menyeruak jadi sosok yang diperbincangkan. Pernyataannya soal PKI telah membetot atensi publik. Dia berujar bahwa dirinya dicopot dari jabatan Panglima TNI karena mewajibkan jajarannya menonton film G 30S PKI yang sering diputar di masa Orde Baru itu.

Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa ancaman PKI itu masih ada. Pernyataan Gatot ini kemudian memantik banyak respons. Ada yang sepakat dan ada yang tak sepakat. Mencuatnya nama Gatot juga bisa diketahui dari trending di twitter.

Di media sosial itu, nama Gatot sempat menjadi trending. Artinya, namanya disebut oleh banyak pengguna twitter. Tentunya, nama itu muncul karena Gatot telah menarik perhatian publik dengan isu soal PKI.

Tak hanya soal isu PKI, Gatot juga jadi pembicaraan dalam beberapa acara Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Di Surabaya, Gatot mengungkapkan bahwa pihak yang ingin membubarkan acara KAMI itu adalah mereka yang didefinisikan sebagai pendemo bayaran. Gatot telah mendapatkan atensi publik lagi, terlepas atensi itu negatif atau positif.  

Wakil Ketua MPR dari PKB Jazilul Fawaid menduga bahwa Gatot sedang mencari perhatian untuk kepentingan di Pilpres 2024. Pernyataan Jazilul tentu hanya sebatas dugaan. Tapi saya sendiri meyakini bahwa apa yang gencar dilakukan Gatot adalah untuk kepentingan 2024.

Saya pernah menulis di kompasiana, jika Gatot butuh popularitas dan elektabilitas untuk maju di Pilpres 2024. Jika popularitas dan elektabilitasnya tinggi, maka dia bisa didekati parpol. Parpol mana yang tak mau mencalonkan orang dengan potensi kemenangan yang besar.

Untuk memiliki popularitas dan elektabilitas, maka Gatot harus pandai mengelola isu. Dia membutuhkan isu untuk menaikkan popularitasnya dan elektabilitasnya. Tentu saja hal itu sah dan tak menyalahi aturan apapun.

September sudah selesai dan isu PKI telah membuat Gatot menjadi atensi publik. Sekarang tinggal tunggu saja, pada Oktober 2020, apa yang akan diusung Gatot untuk kembali menaikkan dirinya ke permukaan, menjadi perbincangan publik.

Di awal Oktober saya pikir isu PKI masih akan jadi perbincangan. Namun, di pertengahan dan akhir Oktober, isu lain akan lebih menggelinding. Bagi Gatot, jika dia ingin kontinuitas mengusung isu, maka harus dengan cermat melihat fenomena yang terjadi.

Tak mungkin juga dia terus berbicara soal PKI dan jabatan masa lalunya. Jika selalu bicara itu, maka dia akan kehabisan isu sebelum genderang perang Pilpres 2024 dimulai. Tapi, ya kita tunggu saja apa isu yang akan digulirkan Jenderal Gatot pada Oktober 2020. Ditunggu saja, sambil ngopi. Warga biasa tetap jaga kesehatan, berdoa, dan cari nafkah untuk keluarga. Politik buat cengengesan saja. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun