Setelah acara Mata Najwa itu, saya pikir Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto makin tertawan. Maju kena, mundur kena.
Najwa Shihab dan Menkes trending di twitter. Puluhan ribu tweet soal "Mba Nana" dan "Menkes" berhamburan, Selasa (29/9/2020) dinihari. Mba Nana adalah Najwa Shihab dan Menkes adalah Terawan.
Mencuatnya dua nama itu tak lepas dari acara Mata Najwa. Di acara yang disebar di media sosial itu, bertajuk Mata Najwa Menanti Terawan. Di situ Najwa Shihab monolog. Dia memperagakan diri mewawancarai kursi kosong.
Kursi kosong itu dianggap sebagai Terawan. Langkah monolog ini dilakukan karena Terawan tak mau diundang di acara itu. Padahal, Najwa Shihab menilai bahwa kedatangan Terawan penting karena untuk menjelaskan kebijakannya terkait pandemi.
Di acara itu, dijelaskan jika Terawan terkesan menghilang di masa pandemi. Padahal dia adalah Menteri Kesehatan yang termasuk berada di garis terdepan dalam penanganan pandemi.
Aksi Najwa Shihab ini makin membuat Terawan tertawan. Saat pandemi muncul Terawan terkesan santai saja dengan mengatakan Covid-19 sulit masuk ke Indonesia. Kemudian, setelah Covid-19 bisa masuk ke Indonesia, Terawan tenggelam.
Dia mulai jarang terlihat di publik. Suara sumbang pada Terawan pun berhamburan di media sosial. Salah satu tekanan yang muncul adalah agar Terawan mengundurkan diri.
Bahkan, ada juga yang menyoroti Presiden Jokowi. Kenapa Terawan yang jadi sorotan banyak pihak itu tak diganti saja. Sampai sekarang pun, Terawan masih menjadi Menkes.
Kondisi ini pun kemudian memunculkan spekulasi macam macam. Salah satu spekulasi yang diomongkan warganet adalah siapa di balik Terawan sehingga Jokowi sampai sekarang enggan mengganti. Jangan-jangan ada kekuatan politik yang membuat Terawan masih bertahan?
Tapi ada juga yang berspekulasi lain. Sebenarnya Jokowi ingin mengganti Terawan. Tapi, di tengah pandemi sedemikian hebat ini, siapa yang mau menduduki kursi panas Menteri Kesehatan? Beban jadi Menteri Kesehatan sangat berat di masa seperti ini.
Tapi, tak tahulah spekulasi mana yang mendekati kenyataan. Hal itu hanya Presiden Jokowi dan jajaran terdekatnya saja yang mengetahui.