Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dikenal sebagai Ahok, meradang. Dia membeberkan borok Pertamina. Patut juga ditunggu, apa yang akan dilakukan Ahok selanjutnya?
Melalui akun POIN di YouTube Ahok membeberkan beberapa hal bobrok di Pertamina. Dia membeberkan soal hobi utang Pertamina. Kini Pertamina sudah punya utang 16 miliar dolar AS.
Catat ya, 16 miliar dolar AS. Jika dirupiahkan ya dikalikan saja dengan 14 ribu. Hasilnya Rp 224 triliun. Itu utang yang fantastis. Bukan hanya utang, Ahok juga membeberkan jika ada pimpinan anak perusahaan  Pertamina yang masih digaji gede sekalipun sudah dicopot dari jabatannya.
Seperti dikutip detik.com, Ahok bilang ada Direktur Utama anak perusahaan Pertamina yang digaji Rp 100 juta. Setelah si Dirut itu dicopot, masih tetap digaji Rp 100 juta. Alasannya karena si orang itu adalah orang lama.
Ada juga cerita Ahok yang membeberkan bahwa ada direksi yang suka lobi menteri. Dia mengatakan pernah marah-marah karena pernah tidak diberi tahu soal pergantian direksi. Pergantian dilakukan setelah lobi dengan menteri.
Cerita di atas adalah gambaran borok Pertamina yang diungkap Ahok. Jika potret buruk Pertamina tidak diubah maka Pertamina hanya akan jadi santapan orang-orang rakus.
Manfaat Pertamina yang BUMN ini harusnya bisa berpartisipasi mengisi kas negara dan meningkatkan perekonomian negara. Saya sebagai orang awam menilai keuntungan Pertamina cukup tinggi. Kenapa? Ya sebagian besar pamasok bahan bakar adalah Pertamina.
Masyarakat tiap hari isi bensin kebanyakan juga dari Pertamina dan lain sebagainya. Kalau Pertamina tidak perform, kan percuma. Nah, yang patut ditunggu adalah apa yang akan dilakukan Ahok.
Apa yang akan dilakukan Ahok ketika Pertamina getol ngutang. Apa yang akan dilakukan Ahok ketika ada eks dirut yang masih mendapatkan gaji sebagai dirut. Apa langkah yang akan dilakukan Ahok.
Ahok marah, meradang, jengkel, itu hal yang biasa. Memang tipikal Ahok dari dulu seperti itu. Cenderung meledak-ledak. Jadi ya tak ada yang baru. Yang ditunggu saat ini adalah Ahok menjadi bagian penting untuk menyehatkan Pertamina.
Saya pikir, beri dia waktu untuk membereskan Pertamina. Harapannya tentu agar Pertamina lebih baik. Tapi ya jangan lama-lama memberi waktunya. Kalau terlalu lama dan tak ada perubahan, ya kasihan Ahok dan kasihan Pertaminanya.
Dalam konteks kiprah, maka Pertamina ini adalah kesempatan dan pembuktian Ahok. Dia bisa membuktikan diri sebagai sosok yang mampu sekalipun baru digempur dengan kasus pidana.
Tapi ya, kalau memang Ahok tak mampu, lepaskan saja jabatan itu. Cari orang yang sangat garang dengan kekuatan politik, keberanian, dan kecakapan untuk memberesi Pertamina. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H