Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Atletik Artikel Utama

Balap Lari Liar Bisa Jadi "Aset" bagi PASI

14 September 2020   09:10 Diperbarui: 15 September 2020   02:24 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balapan lari di Jalan Tri Lomba Juang, Mugas Sari, Semarang Selatan pada Sabtu (12/9/2020) pukul. 22.00 WIB.(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)

Beberapa hari lalu saya membaca tulisannya om Abdul di kompasiana soal balap lari liar. Lalu, saya penasaran untuk mencari lebih banyak informasi itu di media mainstream. Ternyata, fenomena balap lari liar itu menggejala di beberapa tempat.

Mungkin itu adalah fenomena sudah lama di masa pandemi yang kini sudah enam bulan bertahan di Indonesia.

Tapi, sebagai orang desa yang kadang kurang informasi anak muda, saya kaget soal ada balap lari liar itu.

Tentu ada sisi negatif balap lari liar itu. Sisi negatif tersebut pernah diungkapkan pihak kepolisian di website kompas.com.

Misalnya, acara itu tak punya izin. Selain itu, balap lari liar itu dilakukan di jalan umum yang bisa mengganggu arus lalu lintas, sekalipun dilakukan malam hari.

Okelah bahwa sisi negatif itu harus ditanggulangi. Namun, bagi saya ini adalah fenomena yang unik dan ada sisi positif yang bisa diambil dan diberdayakan.

Pertama adalah gandrung olahraga. Di masa kini, banyak orang tua yang khawatir soal perilaku anaknya. Perilaku yang cenderung tak olahraga dan bisa terjerumus di dunia narkoba.

Saya melihat adanya kegandrungan pada balap lari adalah kegandrungan yang bisa berimbas pada sehatnya fisik.

Ini adalah nilai positif yang perlu dicermati oleh siapapun. Artinya, anak muda itu tak melulu soal gadget dan narkoba.

Kedua, balap lari bisa jadi "aset" bagi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). Yang saya maksud aset adalah bahwa balap lari liar berpotensi memunculkan pelari jarak pendek yang andal.

PASI bisa mendekati mereka yang memiliki potensi di balap lari liar. Kemudian, "direlokasi" untuk lari di jalur yang benar.

Mereka yang punya potensi ditawari atau diarahkan ke jalur lari yang benar. Diberi teknik yang benar, diberi pemahaman yang benar.

Kepolisian bisa ikut masuk untuk memberikan arahan agar potensi pelari ini bisa diarahkan ke jalur yang resmi.

Bayangkan saja, ternyata mereka pelari liar itu adalah mereka yang memiliki kecepatan yang maksimal.

Bisa jadi, kita tak hanya mengandalkan Lalu M Zohri di lari jarak pendek. Maka, maraknya balap lari liar harus dimanfaatkan PASI untuk kepentingan yang positif.

Bisa saja, balap lari liar itu diresmikan dengan cara yang legal.

Misalnya begini. PASI meminjam jalan raya untuk lomba balap lari liar. Ya seperti lomba lari, tapi di jalan umum. Seperti acara balap sepeda yang meminjam jalan umum.

Resmikan acara itu misalnya setahun dua kali. Jadi ajang balap lari di jalan umum. Ada hadiahnya dan lain-lain.

Artinya, peresmian ini bisa menjadi ekspresi para pebalap lari liar dan bisa menguntungkan bagi PASI.  Sebab, dari acara balap lari liar itu bisa saja muncul Usain Bolt dari Indonesia.

Ini adalah pendapat orang awam yang berharap Indonesia bisa berbicara di dunia olahraga.

Sebab, dunia olahraga adalah ajang yang paling mungkin mengibarkan nama  Indonesia.

Mengapa? Karena kita adalah negara yang memiliki banyak penduduk.

Terakhir, tentu hal-hal negatif dari balap lari liar harus ditanggulangi. Namun, sejatinya balap lari liar itu adalah sesuatu yang punya nilai positif. Jika digali lebih dalam bisa muncul pelari hebat. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun