Sementara Flick, yang sering berkutat di Jerman, jarang berhadapan dengan PSG atau para pemainnya. Kelebihan Tuchel ketika melawan tim asal Jerman juga terlihat di Liga Champions musim ini.
Dari tiga kali melawan tim asal Jerman, PSG menang dua kali dan kalah sekali. Kekalahannya pun didapatkan dari Borussia Dortmund di kandang Dortmund. Dortmund seperti diketahui adalah mantan tim Tuchel.
Ketika main di kandang sendiri atau di tempat netral, PSG mampu menang. Mereka mengalahkan Dortmund 2-0 dan mengalahkan Leipzig 3-0. Catat! Mereka tak kebobolan di dua laga itu. Final akan dilaksanakan di tempat netral, yakni di Lisbon, Portugal.
 Sapu Bersih
Ini berandai-andai saja. Jika PSG berhasil menjadi jawara Liga Champions, maka mereka menyapu bersih semua trofi yang bisa mereka dapatkan. Sebab, mereka mendapatkan lima trofi musim ini.
Trofi itu adalah "Piala Super" Prancis, Piala Liga, Piala Prancis, Liga Prancis, dan Liga Champions. Jika terjadi seperti itu, maka sejarah itu tak akan bisa diulangi klub dari Prancis, ketika satu tim dalam satu musim mendapatkan lima trofi. Kenapa tak bisa diulangi oleh tim dari Prancis? Sebab  ajang Piala Liga sudah ditiadakan di musin depan.Â
Bahkan, akan sangat sulit tim di Eropa bisa mendapatkan lima trofi dalam satu musim. Kalau lima trofi dalam satu tahun ya banyak yang bisa mendapatkannya. Maka ini adalah kesempatan besar Tuchel dan PSG membuat sejarah yang tak akan pernah dilakukan tim dari Prancis, yakni dapat 5 trofi dalam satu musim. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H