Usia muda adalah usia di mana idealisme menggejala. Keinginan-keinginan ideal muncul di kepala dan ingin direalisasikan. Kondisi seperti ini salah satunya muncul ketika usai sekolah atau usai kuliah.
Ada dua kemungkinan bagi mereka yang baru saja menyelesaikan studi. Pertama adalah membuat usaha sendiri dan kedua bekerja pada pihak lain. Tulisan ini ingin membahas yang kedua, yakni mereka yang ingin bekerja pada pihak lain.
Maka akan lebih baik ketika usia muda, jangan terlalu pilih-pilih kerja. Asal tak melanggar hukum, jalani saja. Jadikan pekerjaan pertama untuk mengeruk pengalaman sebanyak-banyaknya guna karier yang lebih baik.
Cari Kerja "Apa Saja"
Carilah kerja "apa saja". Yang dimaksud apa saja, tentu pekerjaan yang tak melanggar hukum. Jika ada peluang kerja di satu tempat, maka daftarkan diri saja. Tunjukkan saat wawancara kerja bahwa kamu adalah orang yang serius bekerja.
Yakinkan pada pewawancara bahwa kamu adalah pekerja keras. Lalu sebagai pemula, jangan terlalu meminta banyak. Anggap saja ini sebagai kawah penggemblengan pertama kamu di dunia kerja.
Bekerja Seprofesional Mungkin
Jika kamu sudah diterima kerja, kerjalah seprofesional mungkin. Apa gambaran kerja bagimu, laksanakan saja sebaik mungkin. Apa larangan-larangan di organisasi kerjamu jangan dilakukan.
Kerjalah sesuai jam waktu yang ditetapkan. Bahkan, bila perlu datang lebih awal daripada pekerja lain. Akan banyak fenomena yang mungkin akan kamu dapatkan ketika berangkat lebih awal.
Jangan Memalaskan Diri
Mumpung masih muda, jangan memalaskan diri. Jangan menunda pekerjaan dengan alasan tidak mood. Jangan terlalu santai ketika bekerja. Boleh santai tapi jangan keterlaluan.
Kenapa saat muda tak boleh malas? Karena muda adalah orang yang bertenaga. Gunakan tenaga sebaik mungkin. Tapi juga gunakan istirahat sebaik mungkin. Kelak ketika usiamu bertambah, hal-hal yanh bisa kamu lakukan di masa muda, tak bisa kamu lakukan lagi karena faktor usia. Maka, jangan malas saat masih muda.
Keruk Pengalaman Sebanyak Mungkin
Pengalaman adalah hal yang paling penting di dunia kerja. Sehebat apapun teorimu, sehebat apapun konsepsi di kepalamu, maka pengalaman akan mengalahkannya. Pengalaman bisa macam-macam.
Pengalaman menghadapi tekanan, pengalaman menghadapi teror, pengalaman merespons karakter teman kerja yang variatif, dan sebagainya. Pengalaman teknis juga perlu kamu keruk.Â
Misalnya apa-apa hal teknis yang bisa kamu pelajari di tempat kerjamu, lakukanlah. Misalnya belajar membuat presentasi dengan power point, membuat pembukuan, bahkan membuat desain di dunia maya.
Tulis Pengalaman Berharga
Kadang kita tak bisa selalu ingat pengalaman yang kita lalui. Salah satu cara untuk mengingatnya adalah dengan menuliskannya. Tapi, tulis saja pengalaman paling berharga yang kemugkinan akan kamu lalui di masa depanmu. Tulis di buku harianmu atau di perangkat teknologi yang kamu punyai.
Jangan Cepat Resign
Jangan cepat mengundurkan diri dari tempat kerja pertamamu. Bertahanlah setidaknya sampai satu tahun. Di pekerjaan pertama ini, jangan terlalu memikirkan gaji yang berlimpah. Asal gaji cukup, maka jalani saja.
Tak usah merasa terintimidasi ketika rekan kerjamu mengundurkan diri. Soal resign ini, pikirkan dirimu sendiri saja. Lalu, yang harus dikedepankan di pekerjaan pertama adalah mendapatkan pengalaman berharga.
Evaluasi Jelang Setahun Kerja
Setelah jelang setahun kerja di perusahaan pertamamu, maka evaluasilah. Apa yang sudah kamu dapatkan? Apakah pekerjaan dan gajinya sesuai dengan kebutuhanmu? Bagaimana masa depan perusahaanmu?
Jika nilai-nilai positif yang kamu dapatkan dalam evaluasi itu, bertahanlah untuk satu tahun lagi. Tapi, jika nilai evaluasi lebih mengarah ke negatif, maka cepatlah cari kerja yang lebih baik bermodal pengalamanmu.
Bisa juga jika hasil evaluasi kerja setahun cenderung negatif, tak ada salahnya kamu berwiraswasta dengan pengalaman yang kamu punya.
Jangan Terjebak
Jangan terjebak maksudnya adalah kamu sudah bekerja lebih dari satu tahun dan kamu terlalu sayang untuk pergi sekalipun tempat kerjamu tak kondusif. Ketika terlalu sayang dan tak mau bergerak, maka kecewa bisa menderamu.
Bagaimana dera itu terjadi? Ketika usiamu makin bertambah dan kemampuan fisikmu berkurang kamu tak bisa lagi punya banyak alternatif pekerjaan. Di sisi lain, tempat kerjamu makin tak mengenakkan. Itulah kondisi terjebak. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H