Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Sepak bola Argentina

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Ancaman Rp145 Triliun Menggema di Twitter

4 Agustus 2020   16:19 Diperbarui: 5 Agustus 2020   02:27 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadi Pranoto. Foto: tangkapan layar YouTube dipublikasikan Kompas.com

Cerita soal Hadi Pranoto terus bergulir. Hadi telah dilaporkan ke kepolisian oleh Muannas Alaidid. Lalu, Hadi bereaksi dan mengancam menuntut Muannas senilai Rp 145 triliun dengan dalih namanya dicemarkan. Kabar ancaman Rp 145 triliun ini pun bergema di twitter.

Cerita bermula saat Hadi di kanal YouTube musisi Anji mengungkapkan bahwa dia menemukan obat untuk Covid-19. Tapi, keraguan publik kemudian menyeruak. Apalagi setelah diketakui jika Hadi bukan dokter dan bukan profesor.

Gaduh ini kemudian direspons oleh Muannas Alaidid. Alaidid yang CEO Cyber Indonesia memolisikan Anji dan Hadi dengan pasal menyebarkan berita bohong karena mengklaim menemukan obat Covid-19. Muannas melaporkan Anji dan Hadi ke polisi pada 3 Agustus 2020.

Apa yang dilakukan Muannas kemudian direspons oleh Hadi. Hadi pun mengancam menggugat dan menuntut ganti rugi pada Muannas senilai Rp 145 triliun. Sebab, Hadi menilai nama baiknya telah dicemarkan Muannas.

Seperti dikutip detik.com, Hadi menilai bahwa ketika Muannas menuduhnya berbohong dan menyebar hoax, maka hal itu adalah pencemaran nama baik. Respons Hadi yang mengancam menuntut Rp 145 triliun itu kemudian bergema di twitter.

Sampai Selasa (4/8/2020) pukul 15.58 WIB sudah ada 2.695 tweet tentang Rp 145 triliun. Reaksi para pengguna twitter beragam. Ada yang membayangkan duit Rp 145 triliun untuk membeli basreng atau bakso goreng, bisa dapat berapa? Ada lagi yang berkhayal duit Rp 145 triliun untuk jalan-jalan ke Korea, beli mobil, dan rumah.

Muannas Alaidid yang jadi sasaran pun merespons. Lewat tweet, dia pun memberi komentar. "Saya hanya warga negara biasa prof, bukan BUMN?" Tulis Muannas ditambah emoji memejamkan mata.

Apa dan bagaimana selanjutnya, tentu tinggal menunggu saja cerita selanjutnya. Yang pasti, apa yang dilakukan Anji dan Hadi menyedot banyak perhatian publik, tapi dalam kerangka negatif.

Banyak pihak yang menyorot secara negatif konten Anji dan Hadi. Bahkan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pun angkat bicara. Pihak IDI menegaskan bahwa Hadi bukan anggota IDI. Hadi pun kemudian mengaku bahwa dia memang bukan dokter.

Institut Pertanian Bogor (IPB) pun ikut bersuara. IPB menegaskan bahwa Hadi yang bersama Anji di YouTube bukan lulusan S3 IPB. Memang ada yang bernama Hadi Pranoto, bukan sosok yang bersama Anji di YouTube.

Di sisi lain, Anji pun memberi pandangannya. Dia menilai bahwa Hadi lah yang harusnya meminta maaf atas apa yang terjadi saat wawancara di YouTube itu. Namun, pernyataan Anji ini tentunya langsung dibalas serangan oleh netizen. Sebab, dia juga yang memberi ruang pada Hadi untuk berbicara Covid-19. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun