Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pak Presiden Tunggu Apa Lagi, Publik Sudah Kecewa Kinerja Menteri

13 Juli 2020   12:22 Diperbarui: 13 Juli 2020   12:35 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi. Foto hafidz muabarak/antara foto dipublikasikan Kompas.com

Tak ada yang lebih kuat untuk jadi pijakan seorang presiden selain keinginan publik. Ketika publik tak puas dengan kinerja menteri, maka tunggu apa lagi, Pak Jokowi? Tunggu apa lagi untuk melakukan reshuffle kabinet.

Seperti diberitakan kompas.com, litbang Kompas melakukan survei pada 7-11 Juli 2020 pada 587 responden di 23 provinsi. Hasilnya, 69,6 persen responden menilai perombakan kabinet mendesak dilakukan.

Pandangan responden ini terkait dengan kinerja kabinet terkait penanganan pandemi. Publik melalui survei itu, diketahui tak puas dengan kinerja kabinet. Jika melihat rekam jejak Litbang Kompas selama ini, maka cukup independen

Artinya, survei yang dilakukan Litbang Kompas memang tidak berkaitan dengan kepentingan politik praktis. Maka, hasil survei mereka pun dapat dipercaya independensinya dan bisa menjadi pendorong presiden untuk melakukan reshuffle.

Diketahui, setelah presiden marah pada kabinet, Juni lalu, gosip reshuffle berembus. Bahkan nama-nama yang akan diganti dan calon pengganti sudah beredar luas. Namun, sampai saat ini tak ada reshuffle.

Mungkin bisa saja apa yang Jokowi lakukan selama ini memang memancing reaksi publik. Jokowi bisa saja akan menggunakan suara publik demi melegitimasi langkahnya. Jika pernyataan Jokowi soal ancaman reshuffle memang untuk memancing reaksi publik, maka sudah cocok.

Buktinya Litbang Kompas melakukan survei tak lama setelah video Jokowi marah diketahui publik. Hasil survei Litbang Kompas pun menegaskan bahwa masyarakat memang ingin ada perombakan kabinet.

Keinginan masyarakat itu juga membuktikan bahwa kinerja kabinet tak terlalu maksimal di masa pandemi. Bahkan, kian hari pandemi kian mengkhawatirkan. Belum lagi permasalahan lesunya sektor ekonomi.

Saya pikir, munculnya hasil survei kinerja menteri ini adalah momen tepat bagi Jokowi untuk melakukan reshuffle. Paling tidak, satu pekan setelah dorongan publik ini, Jokowi melakukan reshuffle.

Reshuffle ini juga untuk kembali menaikkan kepercayaan publik pada Jokowi yang belakangan tertekan karena berbagai isu. Namun, jika reshuffle tak segera dilakukan maka momen akan hilang. Publik akan biasa saja memberikan reaksi jika reshuffle terlambat dilakukan.

Maka Pak Presiden, tunggu apa lagi? Publik sudah memberikan suaranya. Publik sudah kecewa dengan kinerja menteri. Ini adalah saatnya untuk melakukan reshuffle.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun