Bayangan ancaman kengerian itu sudah ada. Kengerian sibuknya jalan dan anak-anak yang mulai kehilangan ruang bermainnya. Sore ini pun, sudah ada yang wanti-wanti pada anak-anak untuk tidak mendekati keramaian pembangunan jalan.
Sekali lagi, saya tak sedang menerima atau menolak kebijakan itu. Sebab, ya memang sudah diputuskan dan tanpa penolakan. Saya hanya ingin bilang bahwa siapapun yang melewati jalan raya nanti, itu juga berkat kerelaan orang-orang desa. Kerelaan untuk menjual tanah pada negara, kerelaan anak-anaknya kehilangan area bermain.
Maka, siapapun yang menggunakan jalan raya itu nanti, gunakanlah dengan benar. Jangan digunakan untuk kebut-kebutan. Jangan digunakan untuk distribusi barang-barang setan. Sebab, orang-orang desa sudah mau berkorban banyak. Berkorban harta untuk kalian calon pengguna jalan raya. (*)