Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jangan Kaget Jika PAN dan Demokrat Masuk Kabinet Jokowi

3 Juli 2020   11:21 Diperbarui: 3 Juli 2020   11:25 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum Partai Demokrat yang baru, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato saat Kongres V Partai Demokrat di Jakarta, Minggu (15/3/2020).(ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT dipublikasikan Kompas.com)

Nah, dengan kondisi tersebut, salah satu cara menguatkan posisi politik adalah merangkul partai lain masuk pemerintahan. Memang parpol pengusung pemerintah terkesan sangat gemuk. Tapi kan bahasa politik selalu muncul, yakni "jika negara (pemerintah) membutuhkan, kami siap".

Pernyataan itu sering muncul di kader parpol yang akan masuk pemerintahan. Ketika parpol pemerintah sangat gemuk, kekuatan pemerintah akan sangat luar biasa. Mereka yang kritis pada pemerintah saya duga akan berkurang dan akan mendukung pemerintah.

Kekuatan politik itulah yang akan mengurangi kegaduhan politik. Jika tak ada kegaduhan politik, maka pemerintahan relatif tak terganggu. Jika pemerintahan relatif tak terganggu, program pemerintah bisa berjalan maksimal.

Maka saya pun tak kaget jika akhirnya kader PAN dan Demokrat masuk ke jajaran kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Khususnya PAN, tentu bukan hal baru masuk  pemerintahan Jokowi karena pada pemerintahan Jokowi sebelumnya, PAN sempat mendapatkan jatah menteri.

Tapi tentu akan ada yang berkurang. Sebab, penyeimbang pemerintahan di parlemen praktis hanya satu, yakni PKS. Apalagi, PKS saya pikir akan menguatkan soliditas internal setelah munculnya Partai Gelora yang dipimpin eks Presiden PKS Anis Matta.

Maka, jika hanya ada PKS dan PKS pun sibuk konsolidasi internal, maka semua hal di DPR akan seperti yang diinginkan pemerintah. Itu efek buruknya yang bisa terjadi. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun