Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ramai Tagar "Ganjar No Erick Yes" untuk Pilpres 2024

27 Juni 2020   11:22 Diperbarui: 27 Juni 2020   11:18 2001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jagat twitter ramai dengan tanda pagar (tagar) GanjarNoErickYes. Tagar ini diramaikan memang diarahkan untuk Pilpres 2024. Artinya tak memilih Ganjar Pranowo dan memilih Erick Thohir yang kini menjabat Menteri BUMN.

Sabtu (27/6/2020) sampai pukul 10.45 WIB, tagar GanjarNoErickYes berada di puncak trending topik twitter Indonesia. Narasi yang dibangun memang memberi nilai plus pada Erick Thohir untuk diusung di Pilpres 2024.

Ada yang mengkreasikan foto Erick dengan background tokoh-tokoh politik terkemuka seperti Surya Paloh, Aburizal Bakrie, Luhut B Panjaitan, Jusuf Kalla. Bahkan ada juga Kepala BIN Budi Gunawan. Saya tentu tak tahu apakah itu asal nempel atau memang tokoh-tokoh tersebut dikabarkan cenderung mendukung Erick.

Ada juga postingan yang menjelaskan bahwa generasi millennial mendukung Erick di tahun 2024. Masih ada beberapa postingan lain yang menjelaskan tentang dukungan pada Erick sebagai Presiden pada 2024.

Sementara, terkait Ganjar Pranowo yang didefinisikan sebagai "No", tak ada postingan yang menyudutkan Ganjar. Sepertinya, settingan tagar GanjarNoErickYes memang untuk mengedepankan Erick Thohir.

Gerakan yang Dibaca

Munculnya tagar GanjarNoErickYes ini sepertinya jauh-jauh hari sudah dibaca oleh Adian Napitupulu, politisi PDI Perjuangan. Adian mencium bahwa ada usaha gerakan politik untuk mengajukan Erick di Pilpres 2024.

Adian mengatakan bahwa orang yang mendeklarasikan Erick sebagai Presiden di 2024 diangkat sebagai komisaris BUMN. Sepertinya ini adalah sinyal untuk menaikkan Erick agar lebih mulus di Pilpres 2024.

Karena itu, Adian melawannya. Adian sepertinya ingin menjelaskan bahwa ada potensi memanfaatkan posisi untuk melenggang di Pilpres 2024. Tentu saja, ini bisa jadi bumerang bagi PDIP. Sebab, seperti diketahui Erick bukan orang PDIP. Dia adalah profesional yang diminta Jokowi menjadi menteri.

Sebagai kader PDIP, Adian sepertinya keberatan jika Erick melaju di 2024. Adian tentu ingin agar Pilpres 2024 juga dimenangkan kader PDIP.

Diketahui, Erick adalah profesional alias pebisnis. Dia semakin dikenal salah satunya karena pernah menjadi presiden klub elite Italia, Inter Milan. Selain itu, nama Erick juga melambung ketika menjadi pentolan dalam hajatan Asian Games 2018.

Saat Asian Games 2018, Erick adalah ketua panitia. Diketahui, dalam ajang itu, Indonesia bukan hanya sukses jadi penyelenggara, tapi juga dinilai sukses dalam prestasi. Sebab, Indonesia berada di posisi 4 dan merupakan posisi terbaik Indonesia setelah Asian Games 1962.

Erick adalah pendiri Mahaka Group yang pembeli Republika, media massa cetak di Jakarta. Erick membelinya pada 2001. Dia bersama Anindya Bakrie juga mendirikan TVOne (sebelumnya bernama Lativi).

Dengan sayap bisnis dan pengalaman di profesional, memang bisa jadi modal bagus untuk Erick melaju di 2024. Namun, dia perlu kendaraan politik tentunya. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun