Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bodoh Banyak Omong dan Paham Banyak Diam, Bisa Rusak Sejarah

13 Juni 2020   17:59 Diperbarui: 13 Juni 2020   18:05 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena si paham ini hanya diam, dia tak menghiasi perbincangan tentang sejarah pembangunan jembatan besar di Desa A. Sampai dia meninggal, dia tak pernah menceritakan sejarah pembangunan jembatan itu. 

Karena orang yang paham memilih diam, maka sejarah pun akhirnya berbelok. Apalagi, yang sering bicara adalah orang-orang bodoh. Orang bodoh yang merasa pintar. Orang yang menceritakan pembangunan jembatan dengan imajinasi liar tak sesuai fakta.

Maka, jika paham tentang sesuatu hal, sampaikanlah pada orang lain. Agar kebenaran sejarah itu berjalan dengan sanad yang jelas. 

Bukan sejarah yang dibangun oleh logika sendiri yang tak keruan, apalagi dibangun oleh orang bodoh yang merasa pintar. Sudah bodoh, merasa pintar, membodohkan yang lainnya. Sudah... itu namanya bodoh double kuadrat. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun