Adakah masalah jika penyanyi kondang Krisdayanti ramai di media sosial "berselisih" dengan anaknya yakni Auriel dan Azriel? Sementara, Yanti, begitu biasa adalah anggota Komisi IX DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)?
Jawabannya bisa beragam. Bisa jadi ada yang menjawab bahwa hal itu biasa saja karena Yanti memang memiliki latar belakang artis. Seperti biasa, artis memang sering ramai di media sosial. Mungkin ada yang menilai bahwa sepertinya media sosial adalah bagian dari ekspresi terdalam sebagian artis.
Tapi, tentu ada juga yang menilai bahwa sudah bukan saatnya lagi Yanti ramai di medsos untuk urusan "pribadi". Sebab, bagaimanapun dia adalah wakil rakyat. Dia ada di Senayan mewakili rakyat yang jadi konstituennya. Tentu saja, suaranya diharapkan akan jadi penyalur aspirasi rakyat yang jadi konstituennya.
Misalnya, apa yang diinginkan masyarakat di daerah pemilihan Yanti di masa ini. Apakah bantuan sosial, apakah butuh alat-alat kesehatan di masa pandemi, atau soal pertanian yang sedang bermasalah, atau apa. Nah, aspirasi itu layaknya diserap dan disuarakan di gedung DPR dan bisa juga di media sosial.
Seperti diketahui, Â hubungan Yanti dengan dua anaknya di pernikahan terdahulu agak merenggang. "Mimi, apa salah kita mii? Apa salaah kalo sekali2 kita minta diperhatiin," tulis Azriel anak Yanti di media sosial. Azriel bahkan bertanya apakah ia perlu mengirimkan rekaman Raul Lemos minggu lalu. Begitulah sepenggal berita yang diambil di kompas.com.
Yanti adalah pasangan dari Anang Hermansyah di masa lalu, Keduanya pun memiliki dua anak yakni Azriel dan Auriel. Namun, Yanti dan Anang akhirnya bercerai.Â
Yanti kemudian menikah dengan Raul Lemos dan Anang menikah dengan Anshanty. Kalau soal polemik antara Yanti dan dua anaknya saya pikir tak perlu saya tulis karena sudah ramai di dunia maya.
Mungkin apa yang terjadi pada Yanti bisa jadi pelajaran bagi semuanya. Bahwa dia memiliki dunia pribadi adalah kewajaran. Namun, satu hal yang pasti juga bahwa dia saat ini adalah anggota DPR RI.
Bahwa ada kepentingan pribadi dan ada kinerja sebagai anggota dewan. Maka, sorotan publik pun bisa menajam bagi publik figur yang juga menjadi anggota dewan. Sebab, mereka akan disorot sebagai publik figur atau artis dan disorot sebagai anggota dewan.
Sinergi antara kepentingan pribadi dan tugas sebagai anggota dewan juga layak diseimbangkan. Jangan sampai nanti ada sorotan bahwa lebih memblow-up masalah pribadi daripada sebagai anggota dewan.Â
Padahal, sebenarnya dia sudah bekerja sebagai anggota dewan. Tapi karena yang menonjol adalah ranah pribadinya, maka kinerjanya sebagai anggota dewan bisa tenggelam. (*)
