Uang itu, yang nantinya untuk biaya agenda tak terduga. Duit bisa diminta dari masyarakat atau pelanggan agar pundi-pundi si bos membengkak dan cukup untuk biaya tak terduga.
Perputarannya seperti itu. Bawahan dan masyarakat yang suka morot, akan morotin atasan. Atasannya kekurangan dana, akhirnya morotin siapa saja yang memungkinkan agar bisa siap ketika diporotin bawahan dan masyarakat. Akhirnya korupsi, pemerasan, dan penggelapan terjadi dan menjerat si bos.
Itu adalah lingkaran setan yang mengerikan. Ada juga bukan lingkaran setan. Yakni saat hanya si bos saja yang culas. Sewaktu menjadi bos, dia keruk duit habis-habisan, padahal bawahan dan masyarakatnya tak pernah morotin. Itu juga parah sekali.
Parah juga, ketika si bos tukang morotin orang, tapi kalau diminta berkontribusi acara positif selalu mengelak. Duit diburu entah sampai mana, bahkan dengan cara tak benar. Lalu dimakan sendiri. Bahkan kentut saja tak mau karena itu bentuk pengeluaran hehe. Nanti ketika tua jadi merana, sakit-sakitan karena tubuhnya tak mampu menahan beban kesalahan saat masih sehat. Begitulah dunia. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H