Tapi itu saya yang dulu. Sekarang? Saya tak terlalu memikirkan kekagetan itu. Saya pandang sebagai bunga bunga dunia. Jika pun saya tak suka, saya tak berhak menghentikannya karena ada yang suka. Ya sudah biar saja.
Saya merasa penciptaan kekagetan-kekagetan itu tak perlu diseriusi. Malah, sekarang kalau ada yang suka dengan kekagetan itu, saya jadi ikut senang. Kini saya senang kalau lihat orang lain tertawa gembira karena kekagetan-kekagetan itu. Karena tertawa gembira itu kadang mahal di masa sulit seperti ini. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H