Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bansos, Tak Ada Impersonalitas, dan Akutnya Mentalitas Miskin

18 Mei 2020   17:39 Diperbarui: 18 Mei 2020   17:44 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga membawa bingkisan berupa bantuan sosial dari Presiden di Cibeunying Kidul, Bandung, Jawa Barat, Senin (04/05). (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI) dipublikasikan Kompas.com

Cuma, kalau tak ada lagi orang yang berpengaruh, maka terpaksa aparat yang garang harus diturunkan. Harapannya warga yang masih menekankan kekeluargaan dan rasa tak enak itu bisa dieliminir.

Ketiga yang juga akut adalah mental miskin. Mental miskin berbeda dengan miskin. Mental miskin bisa dipunyai oleh mereka yang berkecukupan atau bahkan mereka yang kaya. Mental miskin adalah mental selalu ingin mendapatkan bantuan. Bantuan yang gratis adalah keuntungan.

Mereka yang tidak miskin tapi bermental miskin inilah yang kadang melakukan langkah-langkah abnormal agar mendapatkan bantuan. Mereka juga sering ngotot agar mendapatkan bantuan.

Selama mental miskin ini masih banyak, maka memang sulit membuat bantuan sosial bisa dilakukan dengan lancar. Mereka yang bermental miskin ini memang harus dikerasi.

Aparat harus berani untuk menolak segala rayuan si mental miskin. Sebab, salah satu kekuatan mereka yang bermental miskin adalah rayuan mautnya. Wuih ngeri.  Di masa pandemi seperti ini  hendaknya kita jujur dengan kondisi kita.

Jangan jadikan bantuan sosial sebagai ajang bagi-bagi untuk orang mampu. Kecuali kalau memang ingin membawa negara kita distigma sebagai kumpulan orang yang tak tahu malu. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun