Di tengah kritik yang mendera Indonesia terkait penanganan Covid-19, ternyata ada kabar baik. Survei internasional menyebutkan penanganan Covid-19 di Indonesia berkategori baik.
Survei itu dilaksanakan lembaga survei terkemuka Singapura Blackbox Research bekerja sama dengan panelis online internasional Toluna. Survei dilaksanakan di 23 negara dengan 12 ribu responden. Survei dilaksanakan April 2020.
Survei tersebut ingin mengetahui persepsi masyarakat soal penanganan Covid-19 di negara masing-masing. Penilaian terdiri atas empat poin yakni kepemimpinan politik, kepemimpinan perusahaan, Â komunitas, dan media. Seperti dikutip dari blackbox.com.sg, Indonesia berada dalam kategori baik.
Masyarakat dengan kepuasan tertinggi ada di Cina. Masyarakat di Cina puas dengan penanganan Covid-19. Penanganan Covid-19 di Cina menurut survei tersebut adalah tertinggi dengan skor 85.
Posisi kedua adalah Vietnam dengan 77 poin. Selanjutnya ada India, Malaysia, Taiwan, dan Filipina. Indonesia ada di posisi 7 dengan 48 poin, sama dengan Singapura. Skor Indonesia ini di atas skor rata-rata dunia, yakni 45.
Yang menarik, ternyata negara maju memiliki skor yang rendah. Jerman, Amerika, Inggris, Prancis, Italia berada di bawah Indonesia. CEO Blackbox Research David Black mengatakan bahwa survei itu adalah cerminan kenyataan negara dalam menghadapi pandemi.
Dari persepsi warganya, maka penanganan Covid-19 di negara barat lebih buruk daripada di negara timur. Ternyata, negara timur khususnya Asia, dinilai warganya bisa menghadapi pandemi dengan baik.
Sebagai sebuah karya ilmiah, tentu saja survei ini bisa dikritisi. Misalnya, bagaimana menentukan sampelnya. Apakah sampel mewakili populasi yang dituju. Bisa juga ditanyakan lebih dalam, apakah tingkat kekritisan warga akan makin membuat warga tak puas?
Atau misalnya, bisa juga ditanya bagaimana pendanaan dalam penelitian tersebut. Selain itu, ada banyak pertanyaan yang bisa dilayangkan. Sebagai hasil penelitian, tentu pertanyaan-pertanyaan layak dilayangkan dan dikritisi. Hal itu adalah kewajaran dalam dunia akademik.
Namun, kita juga tak bisa menutup mata bahwa survei tersebut adalah hasil penelitian dengan cara yang ilmiah. Tentu saja, sebagai hasil ilmiah, temuan dalam survei ini membuktikan bahwa kita layak berbangga.
Penelitian ilmiah dengan survei juga memiliki basis teori yang jelas. Penelitian ilmiah ini jelas berbeda dengan spekulasi yanh muncul hanya didasarkan pada satu fakta saja. Misalnya, menilai penanganan Covid-19 di Indonesia buruk hanya dengan melihat satu kasus tentang ketidakpatuhan warga pada PSBB.
Atau sebaliknya, menilai penanganan Covid-19 dinilai baik hanya dari satu kasus soal warga yang menaati PSBB. Penilaian-penilaian yang cenderung spekulatif (hanya memotret secuil kasus) itu tentu akan sulit dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Survei blackbox ini juga bisa jadi cermin bahwa kita layak  untuk tak selalu menganggap rendah bangsa sendiri. Jangan menjadi warga negara yang selalu menilai buruk negaranya sendiri dalam banyak hal. Sebab, faktanya kita juga memiliki kelebihan yang dipotret secara ilmiah.
 Saya juga berharap bahwa hasil survei ini bisa memberi energi positif bagi kita semua untuk lebih baik lagi dalam melawan Covid-19. Kita patut membuktikan pada dunia bahwa kita adalah bangsa yang mampu melawan masalah kompleks ini.
Saya harap dengan adanya survei ini, masyarakat semakin tertib dengan protokol kesehatan. Tetap di rumah dan jika mau keluar rumah gunakan protokol kesehatan. Jika masyarakat tertib, maka petugas atau aparat pun akan dimudahkan.
Jika aparat dimudahkan dengan urusan kepatuhan warga, maka aparat bisa membantu hal lain yang lebih urgent dalam penanganan Covid-19. Lebih urgent daripada ngurus warga yang tak bisa diurus.
Survei ini diharapkan membuat semua pihak yang berhubungan langsung dengan warga yang terpapar Covid-19 untuk tetap semangat. Bahwa di tengah keruwetan ini, negara kita masuk kategori yang baik.
Harapan puncaknya tentu saja adalah Covid-19 bisa segera lenyap dari Indonesia. Jika Covid-19 lenyap, maka kita bisa kembali hidup normal seperti semula. Mereka yang bekerja bisa kembali normal bekerja.
Mereka yang sekolah atau kuliah, kembali seperti semula. Tak direpotkan dengan sistem online yang memang kadang menyulitkan, khususnya bagi siswa dari kalangan kurang mampu.
Aktivitas olahraga juga kembali bisa semarak. Sehingga, para atlet bisa kembali berlatih untuk bertanding dan berprestasi. Semoga harapan itu makin mendekat dengan niat dan aksi nyata kita semua dalam melawan Covid-19. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H