Nama Amien Rais masih mengemuka di percaturan politik nasional. Kini, namanya dikaitkan dengan niatan membuat partai baru. Apakah momen itu akan terjadi pada 21 Mei nanti, kala memperingati 22 tahun Reformasi?
Amien Rais memang menjadi motor Partai Amanat Nasional (PAN). Namun, setelah Kongres PAN di Kendari tahun lalu, Amien Rais mulai terpental. Jagoannya di Kongres, yakni Mufachri Harahap kalah dari Zulkifli Hasan.
Zulkifli adalah besan Amien Rais. Namun, di Kongres keduanya berseberangan. Kemenangan Zulkifli ternyata berdampak kompleks. Hatta Rajasa yang sudah lama tak terdengar namanya, masuk di struktur kepengurusan PAN. Â
Soetrisno Bachir yang juga mantan Ketua Umum PAN pun masuk di struktur kepengurusan PAN. Namun, nama Amien Rais yang justru tidak ada. Padahal selama ini Amien sangat identik dengan PAN.
Tak masuknya Amien Rais makin memanaskan suasana. Panasnya Kongres merembet di pembentukan kepengurusan. Hal itulah yang membuat adanya desakan agar Amien membuat partai baru. Lalu, Amien pun memberi sinyal bahwa dia akan mengarah pada pembentukan partai baru.
Sinyal itu makin kencang setelah anak Amien Rais, Hanafi Rais memilih cabut dari PAN. Bisa jadi, ini adalah langkah Amien untuk makin merealisasikan membentuk partai baru dengan Hanafi sebagai ketua umumnya. Uniknya, anak Amien lainnya, Mumtaz Rais memilih tetap berada di PAN.
Langkah Hanafi diikuti oleh Asri Akbar, loyalis Amien Rais. Asri sebelumnya adalah Ketua DPW PAN Sulawesi Barat. Di tengah langkah Hanafi dan Asri, ternyata pihak PAN melalui Wakil Bendahara Umum Riski Aljupri seperti keceplosan.
Riski seperti diberitakan detik.com, mengaku bahwa dia senang PAN ditinggalkan orang-orang dengan karakter Sengkuni. Diketahui, Sengkuni adalah karakter licik dalam epos Mahabharata.
Pernyataan Riski makin menguatkan bahwa Amien Rais cs memang akan membuat partai baru. Beberapa nama partai baru yang mungkin dipilih Amien Rais cs adalah PAN Reformasi, Partai Amanat Reformasi, dan Partai Amanat Rakyat. Ketiga alternatif itu seperti diungkap pendiri PAN M Yunus.
Saya pribadi menilai bahwa kemungkinan deklarasi partai baru Amien Rais itu akan dilaksanakan pada 21 Mei 2020. Mungkin deklarasinya tak akan mewah atau malah deklarasi secara online. Kenapa tanggal 21? Karena tanggal itu adalah bukti kemenangan gerakan Reformasi.
Tanggal itu adalah waktu Presiden Soeharto mengundurkan diri. Waktu di mana masa Reformasi sangat dikenang. Di tanggal 21 Mei itu, jika prediksi saya benar, maka Amien akan mengungkit masa lalu, kegagalan masa kini, dan empati besar di masa Covid-19.
Tanggal 21 Mei adalah momen paling tepat bagi Amien Rais untuk mengingatkan masa jayanya. Masa di mana dia sangat menjadi buah bibir karena menjadi salah satu aktor terkemuka di masa Reformasi.
Selain jadi masa pengenang, tanggal itu bisa jadi masa pemantik dan penggerak. Penggerak ke masa depan, bahwa Indonesia pernah memiliki masa kemenangan luar biasa. Masa itu harus dijaga sebaik-baiknya.
Maka, jika Amien Rais mendeklarasikan partai tanggal 21 Mei, maka partainya akan dikenang juga bersamaan dengan momen Reformasi. Setahu saya, jarang ada partai di Indonesia yang berdiri tanggal 21 Mei bersamaan dengan peringatan Reformasi.
Tapi, itu hanya prediksi saya saja. Apakah Amien Rais akan mendeklarasikan partai barunya tanggal 21 Mei atau tidak kita tunggu saja. Bisa jadi juga malah tak dilakukan di tanggal itu.
Atau gembar-gembor selama ini soal partai baru itu hanya isapan jempol belaka. Ya kita semua tak tahu karena politik sangat dinamis. Tapi, apapun itu, kita lihat saja nanti apa aksi Amien Rais pada 21 Mei 2020. Mendeklarasikan partai baru atau memilih #dirumahsaja. (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI