Di sisi lain, bisa saja Denny juga menolak. Denny bisa menolak dengan dalih bahwa kasusnya beda dengan Said Didu. "Saya kan tidak mengungkapkan pernyataan tak berdasar. Saya hanya mengungkapkan fakta. Sementara dia (Said Didu) menyerang orang tanpa data," bisa saja Denny mengelak seperti itu.
Bagaimana kalau keduanya tetap tak mau berada dalam mahligai "kebebasan berpendapat"? Ya diusahakan lagi lah. Dirayu lah. Dirayu oleh mereka yang mengagungkan kebebasan berpendapat.
Kalau sudah dirayu tetap tidak mau bagaimana? Ya tidak apa-apa karena sama tak harus bersatu kan? Sama-sama mencintai saja bisa tak bersatu dalam mahligai rumah tangga, apalagi sama sama dalam ruang kebebasan berpendapat. Mereka yang sama sama mengusahakan kebebasan berpendapat boleh tidak dalam satu mahligai.
Tapi menurut saya, jika ada persatuan mereka-mereka yang berseberangan secara politik, itu hal bagus. Setidaknya ada silaturahmi yang terjalin di bulan baik ini. Lagipula, politik beda bukan berarti tak boleh bersatu kan? Maka, bersatu saja buat Denny dan Said Didu. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H