Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pengunduran Diri Hanafi Rais dan Wacana Pendirian PAN Reformasi

5 Mei 2020   16:52 Diperbarui: 6 Mei 2020   08:11 2727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mundurnya Hanafi seperti rentetan kejadian pertarungan politik PAN. (foto KOMPAS.com/Haryantipuspasari)

Putra Amien Rais, Hanafi Rais memutuskan untuk mundur dari kepengurusan Partai Amanat Nasional (PAN) dan mundur sebagai anggota DPR. 

Diketahui, PAN adalah partai yang didirikan beberapa tokoh salah satunya Amien Rais, pada masa Reformasi lalu. Maka, setelah Hanafi Rais keluar dari PAN, layak ditunggu bagaimana langkah ia dan sang ayah selanjutnya.

Seperti diberitakan media, Hanafi mengatakan mundur dari kepengurusan PAN periode 2020-2025. Dia juga mundur dari Ketua Fraksi PAN DPR RI periode 2019-2024. Hanya saja, masih belum dijelaskan apakah Hanafi juga mundur sebagai kader PAN walaupun indikasi sudah mengarah ke sana.

Mundurnya Hanafi seperti rentetan kejadian pertarungan politik PAN. Diketahui, kongres PAN belum lama ini menahbiskan Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN.

Uniknya Zulkifli berseberangan dengan Amien Rais, padahal keduanya adalah berbesan. Amien dan Hanafi Rais berada di kubu lain dalam kongres PAN tersebut.

Uniknya juga, Mumtaz Rais yang putra Amien Rais, memilih berada di kubu mertuanya, Zulkifli Hasan. Kemenangan Zulkifli Hasan ternyata membuat Amien Rais tak masuk struktur partai.

Sejak saat itu, desakan agar Amien membentuk PAN Reformasi menguat. Amien sempat memberi sinyal akan mengamini desakan tersebut. Namun, sampai saat ini realisasi PAN Reformasi belum terlaksana.

Nah, apakah mundurnya Hanafi Rais adalah bentuk langkah Amien Rais menyiapkan putranya sebagai Ketua Umum PAN Reformasi. Tentu kita semua belum tahu karena Hanafi Rais memang belum memberikan pernyataan yang gamblang. Misalnya apakah dia juga mundur sebagai kader PAN?

Tapi, kemungkinan Hanafi disiapkan untuk jadi Ketum PAN Reformasi cukup terbuka. Amien Rais, jika memang ingin membentuk PAN Reformasi, sepertinya tak akan jadi Ketua Umum. Sebab, Amien memang sudah sangat berumur.

Potensinya, Amien akan jadi semacam dewan penasihat atau sejenisnya. Namun, karena Amien didukung banyak pihak, maka sepertinya dia akan memiliki kekuatan untuk menentukan siapa yang jadi ketua umum. Nah, Hanafi Rais tentu menjadi kandidat kuat.

Jika Hanafi Rais menjadi ketua umum, maka ada beberapa poin plus. Pertama, dia adalah anak muda yang tak terbebani dosa masa lalu. Kedua, dia akan membuat wajah PAN Reformasi sebagai wajah partai muda.

Wajah partai muda akan sangat bermanfaat untuk menggaet para pemilih muda. Ketiga, selama ini Hanafi juga belum terlihat memiliki silang pendapat yang cukup serius dengan pihak luar. Hal itu akan memudahkannya untuk berkomunikasi keluar partai.

Keempat, Hanafi bisa lebih menggaet suara Muhammadiyah. Sebab, bagaimanapun Amien Rais adalah mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah. "Darah" Muhammadiyah yang jelas di tubuh Hanafi akan memudahkannya menggaet suara Muhammadiyah.

Dengan kemungkinan itu, tinggal tunggu saja bagaimana manuver Amien Rais. Saya menduga, jika Amien Rais sangat menggebu-gebu untuk membangun Indonesia, seperti kritiknya selama ini pada pemerintahan Jokowi, maka Amien memang akan membentuk PAN Reformasi. Mari kita lihat saja cerita selanjutnya.

Regenerasi
Masa kini, memang masa-masa regenerasi tokoh politik ke putra-putrinya. Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri sudah memberikan tongkat estafet pada Puan Maharani. Tongkat estafet itu adalah tongkat estafet politik. Puan kini memiliki posisi penting di pemerintahan sebagai Ketua DPR.

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menyerahkan tongkat estafetnya pada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). AHY kini adalah Ketua Umum Partai Demokrat. Sepengetahuan saya, AHY adalah ketua umum partai yang memiliki kursi di Senayan, yang paling muda.

Presiden Jokowi sekalipun tidak terlihat secara langsung memberikan tongkat estafet politik, sebenarnya dia juga memberi ruang pada Gibran Rakabuming Raka. Sebab, anak Jokowi itu tak dilarang bersaing dalam kontestasi Pilkada Solo.

Prananda Paloh, putra Surya Paloh, juga sudah menjejakkan kakinya di politik. Prananda kini menjabat ketua pemenangan pemilu Partai NasDem. Dalam beberapa tahun ke depan, para suksesor orangtua tersebut sepertinya akan menghiasi kontestasi politik nasional. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun