Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun dicopot dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Pelindo 1 oleh Menteri BUMN Erick Thohir.Â
Diketahui, sekalipun ada di lingkungan pemerintahan, Refly memang tak berhenti mengkritisi kebijakan pemerintahan Jokowi. Apakah Refly dicopot karena kritik-kritiknya pada Pemerintahan Jokowi?
Seperti diberitakan dari finance.detik.com Senin (20/4/2020), Menteri BUMN Erick Thohir mencopot Refly Harun dari posisi Komisaris Utama PT Pelindo 1. Posisi Refly digantikan oleh Achmad Djamaludin.
Dalam pernyataannya pada wartawan pihak Kementerian BUMN Â mengatakan bahwa pergantian itu hanyalah penyegaran sebagaimana organisasi pada umumnya.Â
 "Jadi mudah-mudahan dengan refreshing ini, mudah-mudahan membuat Pelindo I juga akan semakin bergairah kinerjanya, dan bisa menghadapi corona juga," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga kepada wartawan, Senin (20/4/2020) seperti diberitakan finance.detik.com.
Sementara, seperti diberitakan cnnindonesia, Refly mengaku bahwa cepat atau lambat dirinya akan dicopot. Dia pun mengatakan, sejak diangkat pada tahun 2018, dirinya tak akan mengubah cara pikirnya. Dia tetap akan mengkritisi pemerintah.
Dia ingin membuktikan bahwa kritik tak bisa dibungkam dengan jabatan. Selama ini pun, dia sudah membuktikannya dengan tetap mengkritik pemerintah sekalipun mendapatkan jabatan Komisaris Utama PT Pelindo 1.
Melalui media sosial twitter, Refly juga mengucapkan terima kasih pada eks Menteri BUMN Rini Sumarno, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Presiden Jokowi karena diberi amanah menjadi Komisaris Utama PT Pelindo 1. "Izin berada di garis luar untuk terus jadi peniup peluit. Pemerintah benar kami dukung, tidak benar kami kritik. Salam," tulisnya di Twitter.
Refly memang getol mengkritik pemerintah sekalipun dia ada di dalam pemerintahan. Sangat banyak kritik yang dilancarkan Refly. Seperti dikutip kumparan.com, Refly "membela" Said Didu ketika Said Didu berseberangan dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan. Refly mengatakan, kritik adalah risiko jabatan. Maka, sudah menjadi risiko bagi Luhut ketika dikritik.
Kritik yang lain dari Refly adalah bahwa kebijakan PSBB pemerintah tak efektif. Dia lebih memilih lockdown. Dia mengatakan, lockdown membuat pemerintah menjamin kebutuhan masyarakat yang wilayahnya dikarantina.
Dicopot karena Kritik?