Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Lingkungan Zaman Kini Picu Penyakit Baru?

20 April 2020   04:39 Diperbarui: 21 April 2020   11:51 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika yang Pertama soal Pertanian, Maka yang Kedua soal Kendaraan Bermotor. 

Saya melihat bahwa kendaraan bermotor saat ini amat banyak. Sepertinya, banyak orang yang memiliki mobil dan lebih banyak lagi yang memiliki kendaraan roda dua.

Mungkin itu terjadi karena adanya kredit yang memudahkan orang memiliki kendaraan bermotor. Nah, kendaraan bermotor itu memproduksi asap. Semakin banyak kendaraan bermotor hilir mudik di jalan, maka akan semakin banyak asap.

Tahu kan, asap kendaraan bermotor itu, kalau dihirup rasanya bagaimana? Sangat tidak enak sekali. Sekarang bayangkan saja, dengan kualitas udara yang banyak asapnya, apakah akan mempengaruhi kesehatan kita?

Apakah asap kendaraan bermotor yang sering kita hisap itu akan memunculkan penyakit baru bagi kita? Saya tidak bisa menjawabnya karena saya bukan ahli kesehatan.

Tapi, jika jawabannya adalah bahwa asap kendaraan bermotor merusak kesehatan kita secara masif, kenapa tak dikurangi saja produksi kendaraan bermotor?

Tapi, kalau produksi kendaraan bermotor dikurangi, maka akan memberi dampak pada para pekerja. Begini, pabrik kendaraan bermotor terus berproduksi dan menggunakan tenaga kerja.

Persoalannya adalah, kalau produksi kendaraan bermotor dihentikan atau dikurangi, tentu akan berdampak pada tenaga kerja. Banyak tenaga kerja yang mungkin dirumahkan karena kapasitas produksi pabrik kendaraan bermotor dikurangi.

Jika pupuk kimia, obat kimia, dan kendaraan bermotor hanya sekadar contoh saja. Masih banyak hal lain yang telah berubah. Salah satunya soal plastik. Dahulu, orang membeli nasi dibungkus daun pisang dan daun jati.

Dedauanan itu jelas sangat ramah dengan lingkungan. Kini, orang membelo nasi dibungkus kertas yang memiliki plastik. Seperti kita ketahui plastik tak baik buat lingkungan.

Saat ini nyaris semua membutuhkan plastik. Makanan ringan dibungkus plastik, es teh dibungkus plastik, alat-alat rumah tangga dimasukkan wadah dan wadahnya dilapisi plastik. Di sisi lain, plastik dibuat pabrik yang menyerap banyak tenaga kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun