Siswa kelas 1B lebih banyak 3 orang dari kelas 1A: 22+3=25
Kemudian, langkah kedua adalah menjawabnya, yakni 22=25=47 orang. Jadi siswa keseluruhan 47 orang.
Soal seperti di atas pun kadang tak bisa diselesaikan oleh orangtua yang sudah pusing dengan tagihan listrik, tagihan air, dan lain-lain. Ada orangtua murid yang memberi jawaban seperti ini, 22+3=25.
Soal seperti  di atas menurut saya cocok untuk kelas 3 SD, tapi tak cocok untuk anak kelas 1 SD. Tapi ini menurut saya. Apalagi metode pembelajarannya adalah metode pembelajaran tidak langsung. Selain itu, ada juga soal teka teki silang (TTS). Bagi saya, anak kelas 3 SD masih belum bisa mencerna TTS dengan baik.
Dengan materi yang menurut saya agak berat itu, maka yang terjadi adalah orangtua yang belajar dan anak-anak rebahan. Sebab, memang terlalu sulit bagi anak SD untuk masuk dalam soal seperti itu. Yang sulit adalah ketika orangtua anak adalah pekerja di luar rumah yang tak bisa hanya berada di rumah, tentu akan lebih menyulitkan lagi bagi si anak.
Buat Mas Menteri Nadiem, ini hanya masukan saja. Sekali lagi, saya apresiasi dengan cara yang dilakukan Kemendikbud di masa sulit seperti ini. Namun, kontennya menurut saya memang kurang pas untuk anak kelas 1 SD. (*) Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H