Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Demi Nama Baik Generasi Milenial, Kakak Taufan Sebaiknya Mundur?

15 April 2020   04:30 Diperbarui: 15 April 2020   07:11 1446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Andi Taufan Garuda Putra, foto Kompas.com/Mutia Fauzia

Mungkin karena masih muda, mungkin karena terbiasa, mungkin karena belum berpengalaman, mungkin karena lainnya.

Kemungkinan-kemungkinan itu hanya tebakan kenapa Staf Khusus Milenial Presiden Andi Taufan Garuda Putra berkonflik kepentingan di masa pandemic Covid-19.

Namun, apapun alasannya lebih baik Andi Taufan Garuda Putra mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Staf Khusus Milenial Presiden.

Cerita buruk ini berawal dari surat resmi yang berkop Sekretariat Kabinet yang dikirimkan Taufan. Seperti dikutip kompas.com, dalam surat itu, Taufan meminta para camat mendukung relawan PT Amartha Mikro Fintek dalam menanggulangi Covid-19.

Padahal, seperti diketahui PT Amartha merupakan perusahaan yang dipimpin Taufan.

Tentu saja ini adalah konflik kepentingan. Seorang pejabat memanfaatkan kedudukannya di pemerintahan untuk kepentingan perusahaannya. Bahkan, pemanfaatan kedudukan itu dilakukan di masa wabah Covid-19.

Jadi, kesalahan Taufan adalah kesalahan yang berlipat-lipat. Dia memanfaatkan kedudukan untuk kepentingan perusahaannya, memakai surat resmi negara, dan dilakukan di masa wabah.

Atas tindakan Taufan itu, pihak kepresidenan telah memberikan teguran keras. Namun, seperti biasa, tindakan tak patut Taufan itu dinilai tak cukup dengan teguran saja. Indonesia Corruption Watch (ICW) misalnya, meminta Presiden Jokowi memecat Taufan sebagai staf khusus milenial.

Peneliti ICW Egi Primayogna seperti diberitakan, kompas.com, menilai bahwa sebagai pejabat publik, Taufan tidak berpegang pada prinsip etika publik.

Partai Solidaritas Indonesia meminta Taufan untuk mengundurkan diri. "Dalam demokrasi yang mapan, pejabat publik mengundurkan diri karena kesalahan adalah hal biasa. Mungkn Mas Taufan bisa memberi contoh, membuat tradisi baru, dengan kesadaran pribadi mau mengundurkan diri," kata Ketua DPP Isyana Bagoes Oka seperti diberitakan kompas.com.

Ada banyak pendapat lain soal Taufan yang dinilai berkonflik kepentingan itu. Sebagian besar intinya sama, yakni Taufan tak lagi menjabat sebagai Staf Khusus Presiden. Ada dua jalan yang disuarakan, yakni mengundurkan diri atau meminta Presiden Jokowi memecatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun