Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Seorang Ilmuwan AS Dituding Bikin Virus Corona, Benarkah?

6 April 2020   15:20 Diperbarui: 6 April 2020   16:47 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Virus corona telah memunculkan masalah yang kompleks. Virus tersebut sudah menyerang di banyak negara, termasuk Indonesia. Ribuan orang telah meninggal karena virus corona.

Lalu, pertanyaan muncul bagaimana awal adanya virus corona itu. Satu informasi muncul bahwa virus itu berawal dari pasar di Wuhan, Cina yang bersumber dari kelelawar. Namun, ada spekulasi lain yang muncul.

Spekulasi itu adalah adanya teori konspirasi di balik masalah virus corona. Dari teori ini disebutkan bahwa virus corona adalah virus buatan manusia. Bahkan, dari cara oandnng ini, ada satu nama yang dituding sebagai pencipta virus corona.

Orang itu adalah ilmuan asal Amerika Serikat bernama Charles Lieber. Seperti diberitakan marca, Lieber dituding sebagai pencipta dan penyebar virus corona. Lieber dituding menyebarkan virus itu ke Cina.

Bahkan, tudingan pada Lieber dikaitkan dengan penangkapan ilmuan tersebut yang beredar di dunia maya. Ada pihak yang mengaitkan penangkapan itu sebagai proses hukum pada Lieber yang menyebarkan virus corona.

Namun, dalam artikel itu, marca juga menyebutkan bahwa tudingan pada Lieber tak pernah berdasar. Tak ada bukti bahwa Lieber yang membuat virus corona. Bahwa Lieber ditangkap, itu terkait dengan kasus kekayaan intelektual. Dugaan dan tudingan pada Lieber sebagai pencipta virus corona adalah berita tak benar.

Diketahui, Lieber adalah ilmuan biologi kimia dari Universitas Harvard Amerika Serikat pada 1991 sampai 2011. Pada 2013, Lieber menjadi ilmuan penting di Universitas Wuhan, Cina. Bahkan disebutkan bahwa Lieber berpartisipasi pada program yang berfokus pada rekrutmen peneliti asing. Namun, Lieber membantah bahwa dia terlibat dalam program itu.

Di sisi lain, New York Times pernah memberitakan bahwa Lieber menerima 50 ribu sampai 150 ribu dolar AS dari Universitas Wuhan dan pemerintah Cina tiap bulannya. Lieber dituding membangun laboratorium di Wuhan.

Ada juga tuduhan lain bahwa Lieber adalah mata-mata Cina untuk membuat Amerika Serikat tak stabil. Namun, tuduhan itu tak terverifikasi kebenarannya. Tudingan pada Lieber soal virus corona dan mata-mata pun tak terbukti.

Marca memberitakan, setidaknya ada dua dugaan awal munculnya corona. Pertama adalah dari pasar di Wuhan Cina dan corona bukan buatan manusia. Kedua adalah bahwa corona merupakan virus buatan manusia. Namun, dari dua dugaan itu, dugaan pertama yang sesuai dengan penelitian.

Penelitian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun