Bolt bahkan mengatakan, kemenangannya atas Asafa Powell, salah satunya ditentukan oleh pengalaman di Champs. Sementara, Powell sendiri saat masih muda tak mengikuti Champs karena sekolah Powell tak masuk kualifikasi. Bolt pun meyakini bahwa ke depan Jamaika tidak akan kekurangan atlet lari jarak pendek. Menurutnya, arena Champs selalu menjadi ajang yang menghasilkan pelari. Â Â
Di tulisan Murad Ahmed itu juga dijelaskan adanya studi ilmiah pada tahun 2010. Dijelaskan pada jantung yang besar membuat aliran oksigen ke otot menjadi lebih cepat.Â
Nah, frekuensi jantung besar di masyarakat Jamaika bisa dikatakan besar. Fenomena di Jamaika itu lebih besar daripada orang Afrika Barat dan orang Eropa. Â
Orang-orang Jamaika yang keturunan Afrika juga diuntungkan. Sebab, orang Afrika memiliki lebih banyak serat otot "kedutan cepat" yang diperlukan untuk lari cepat.Â
Sebanyak 10 manusia tercepat dalam sejarah, hanya diisi orang keturunan Afrika yang berwarganegara Jamaika, Amerika Serikat, Kanada, dan Nigeria.
Tahu Potensi
Jika melihat bagaimana secara genetik, maka orang-orang pemangku kebijakan olahraga di Jamaika sangat paham. Mereka mengerti mau dibawa ke olahraga apa, para remaja Jamaika. Dengan kelebihan gen seperti ditulis ft.com itu, maka pemangku kebijakan Jamaika melarikan para pemuda ke lari cepat melalui ajang Champs.
Tahu potensi ini harusnya juga dilangsungkan di Indonesia. Perlu diketahui apa sebenarnya yang terbaik bagi warga negara Indonesia dalam bidang olahraga.Â
Jangan membangun sesuatu yang berdasarkan kesenangan belaka. Misalnya, karena suka pada sepak bola, maka semua diarahkan ke sepak bola. Suka pada bulutangkis, maka semua diarahkan ke bulutangkis.
Saya pikir orang Indonesia memiliki ciri tertentu yang bisa disalurkan ke olahraga yang tepat sehingga berprestasi. Jika misalnya memang cepat dalam memukul, mengapa tak disalurkan jadi petinju? Yang parah kalau mahirnya adalah nilep duit orang, nah itu mau disalurkan ke olahraga apa? (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI