Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gasperini Remuk di Inter, Melambung di Nerazzurri

10 Maret 2020   09:17 Diperbarui: 10 Maret 2020   10:11 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: AFP/EMILIO ANDREOLI/GETTY IMAGES

Warna hitam biru memberi dua cerita yang berbeda bagi Gian Piero Gasperini. Pelatih yang kini berusia 62 tahun itu pernah mengalami masa suram di tim hitam biru. Namun, dia juga mengalami masa indah bersama tim hitam biru lainnya.

Gasperini pernah menangani tim biru hitam, Inter Milan di tahun 2011. Saat itu, di musim 2011-2012, Inter secara mengejutkan mendapuk Gasperini sebagai pelatih menggantikan Leonardo. Keputusan menggaet Gasperini memunculkan cibiran. Maklum saja, Gasperini memang tak memiliki rekam jejak menawan.

Sebelum melatih Inter Milan, Gasperini adalah pelatih Crotone dan Genoa. Padahal, jika mengacu pada performa Inter Milan saat itu, Inter membutuhkan pelatih berkelas agar kembali bisa juara Liga Italia karena di musim sebelumnya, Inter gagal menjadi juara dan AC Milan yang jadi juara Liga Italia.

Ujian pertama Gasperini kala itu adalah melawan AC Milan di ajang Piala Super Italia. Di ujian pertama, Gasperini gagal karena Inter Milan kalah 1-2. 

Ujian selanjutnya adalah di Liga Italia. Sayangnya di awal musim itu, Inter juga babak belur. Inter secara total di lima laga (termasuk Piala Super Italia), tak pernah menang. Kalah empat kali dan seri sekali. Hasil buruk di awal musim itu membuat Inter Milan langsung memecat Gasperini. Gasperini pun hanya melatih Inter Milan hanya tiga bulan kurang tiga hari, yakni dari 24 Juni sampai 21 September 2011.

Setelah kegagalan di Inter Milan itu, nama Gasperini tenggelam. Setelah nganggur jadi pelatih kisaran setahun, Gasperini kemudian melatih Palermo dan setelahnya menjadi pelatih Genoa. Namun, di dua klub itu, pencapaian Gasperini tak istimewa.

Akhirnya pada 2016, Gasperini melatih Atalanta, tim yang memiliki julukan seperti Inter Milan, yakni Nerazzurri karena identik dengan warna hitam biru. 

Di musim pertama, Gasperini memberikan hasil yang bagus. Atalanta berhasil duduk di posisi 4 klasemen akhir Liga Italia musim 2016-2017. Atalanta berhak lolos ke Liga Europa. Di musim 2017-2018, performa Atalanta menurun karena hanya berada di posisi 7 klasemen akhir Liga Italia. Namun, Gasperini tetap dipertahankan manajemen.

Di musim 2018-2019, Atalanta berada di posisi tiga klasemen akhir Liga Italia. Atalanta pun berhak bermain di Liga Champions musim 2019-2020. Di musim 2019-2020 ini, performa Atalanta sangat mengagumkan. Sampai pekan 25, Atalanta ada di posisi empat klasemen sementara Liga Italia. Atalanta sampai pekan 25, menjadi tim paling produktif di Liga Italia. Atalanta mampu mencetak 70 gol.

Bahkan, Atalanta pun menjadi klub paling produktif di tiga liga level atas pada tiga negara, yakni Liga Italia, Liga Inggris, dan Liga Spanyol. Performa bagus Atalanta tak hanya di Liga Italia, mereka secara mengejutkan juga bermain bagus di Liga Champions.

Kesempatan Melaju Jauh

Di Liga Champions, Atalanta sudah berada di babak 16 besar. Bahkan di babak 16 besar leg pertama, Atalanta mampu menang 4-1 atas Valencia. Maka Atalanta lolos ke babak 8 besar, makin besar. Sebab, di leg kedua, Atalanta cukup tidak kalah dengan selisih tiga gol. Laga leg kedua babak 16 besar melawan Valencia akan dilaksanakan pada Rabu (11/3/2020) dinihari WIB.

Atalanta memiliki modal bagus melawan tuan rumah Valencia. Sebab, Atalanta terakhir kali bermain pada 1 Maret. Adanya virus corona di Italia membuat laga Atalanta pekan ini ditunda. 

Masa istirahat yang panjang jelas menguntungkan Atalanta. Di sisi lain, Valencia hanya mendapatkan satu poin di ajang Liga Spanyol karena bermain seri 1-1 melawan Alaves akhir pekan lalu. Sementara, dalam lima laga terakhir Liga Spanyol, Valencia hanya bisa menang sekali, seri dua kali, dan kalah dua kali.  Tren tak bagus Valencia bisa dimanfaatkan Atalanta.

Di laga melawan Valencia nanti, Atalanta kemungkinan akan mengandalkan para pemain kuncinya seperti Luis Muriel, Papu Gomez, Josip Ilicic. Jika mampu bermain maksimal, maka Atalanta akan lolos ke babak 8 besar. Jika capaian ke 8 besar jadi kenyataan, akan sangat menyenangkan orang-orang di Bergamo. Sebab, pencapaian ke babak 8 besar adalah pertama kalinya dalam sejarah klub tersebut di ajang Liga Champions. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun