Sebelum menulis lebih lanjut, saya perlu memberi batasan berdasarkan pandangan subjektif saya. Karyawan bagi saya adalah orang yang bekerja untuk organisasi yang dimiliki individu yang bertujuan untuk mencari keuntungan dengan cara legal.Â
Pengusaha adalah orang yang berusaha untuk kesuksesannya. Pengusaha adalah pemain utama yang bisa jadi dibantu oleh para pihak lain. Pengusaha inilah orang yang memiliki perusahaan, baik kecil atau besar.
Tulisan ini juga hanya sebatas pada lingkungan kerja swasta dan tak menyinggung sama sekali lingkungan kerja pemerintahan. Sebab, kerja di pemerintahan itu motif utamanya adalah untuk pengabdian. Karena pegawai pemerintah itu sejatinya adalah pelayan masyarat, bukan pedagang untuk masyarakat.
Judul di atas berpijak pada pengamatan penulis pribadi. Sangat disayangkan jika pekerja keras itu hanya menjadi karyawan bagi orang lain. Pekerja keras, wajarnya adalah orang yang bisa mengusahakan banyak hal dengan berbagai cara (yang legal) dan pantang menyerah. Semangat itulah yang dibutuhkan untuk menjadi pengusaha.
Pengusaha, dalam banyak fakta, dihadapkan pada kerugian dan kekalahan yang mungkin berulang-ulang. Namun, pengusaha tidak pernah menyerah. Mereka, para pengusaha itu, terus belajar dari kerugian dan kekalahan  sampai akhirnya menemukan jalan suksesnya masing-masing.
Maka, jika Anda masih muda (di bawah 30 tahun lah) dan menilai bahwa Anda pekerja keras, maka saya sarankan agar Anda memulai jadi pengusaha saja.Â
Saya pikir di usia 25 tahun sampai 29 tahun, setiap manusia pada umumnya sudah mengerti karakteristik diri masing-masing. Dia akan tahu (melalui perenungan yang jujur) apakah dia seorang pekerja keras, penjilat, penurut kalau diperintah, atau yang lainnya.
Jika seseorang yang masih muda sudah memiliki modal pekerja keras, maka tinggal dilatih untuk berkreasi, Â berinisiatif, dan membangun relasi. Maka jalan terang akan berada di depan dengan jelas. Sekalipun memang, untuk mencapai jalan terang itu, harus melalui jalan bergelombang luar biasa.
Saya sendiri melihat beberapa pekerja keras malah tak menemukan "jalannya", hanya gara-gara bertahan untuk bekerja pada orang lain. Yang lebih parah adalah ketika si pekerja keras itu bekerja bagi orang yang "jahat", maka hanya akan dikeruk tenaga dan pikirannya. Setelahnya bisa jadi dibuang entah ke mana.
Maka jika Anda (apalagi yang masih muda) adalah seorang pekerja keras, jangan ragu untuk melangkah jadi pengusaha. Selain mengasah inisiatif, berkreasi, dan membangun relasi, rencanakan usaha dengan baik dengan segala rencana alternatifnya.Â
Lalu, mulailah bergerak. Jika Anda adalah orang yang beragama, maka setelah bergerak maksimal, serahkan saja semuanya pada Yang Maha Kuasa.