Karim Benzema cukup awet di Real Madrid. Pemain berusia 32 tahun itu berseragam Real Madrid sejak tahun 2009. Awalnya dia berkompetisi dengan Gonzalo Higuain untuk jadi penggedor utama Real Madrid. Namun, setelah Higuain pergi, Benzema seperti tak punya saingan.
Sebagai seorang striker, pencapaian individu Benzema di Madrid tak terlalu mengilap, khususnya jika diukur dari trofi individu sebagai pencetak gol. Sebab, Benzema tak pernah jadi topskor di ajang Liga Spanyol. Dia malah kalah dengan Cristiano Ronaldo, kala pemain Portugal itu masih berseragam Real Madrid.
Ronaldo pernah menjadi topskor di Liga Spanyol pada musim 2010-2011, 2013-2014, dan 2014-2015. Sementara, Benzema tak pernah jadi topskor Liga Spanyol. Namun, sekalipun demikian, Benzema sulit tersingkir dari skuat utama Real Madrid di lini depan. Apalagi, saat Zidane menjadi pelatih Real Madrid. Bahkan, saat Zidane jadi pelatih Madrid periode kedua, Benzema makin tak tersentuh.
Artinya, Benzema menjadi pemain yang sering dimainkan. Sejak Zidane jadi pelatih Madrid di periode kedua, Banzema telah bermain 44 kali, lebih banyak dari semua pemain Madrid. Dari 44 laga itu, 41 laga di antaranya Benzema menjadi starter, sama dengan Raphael Varane.
Sekadar diketahui, Zidane dan Banzema sama-sama berasal dari Prancis. Lebih khusus lagi, keduanya sama-sama keturunan Aljazair. Mungkin kedekatan itulah yang membuat Benzema sering jadi pilihan utama bagi Zidane. Bahkan, menurut marca.com, Zidane sudah tak lagi mengutak-atik posisi Benzema di lini depan. Kini, Zidane hanya mencari pendamping Benzema di lini depan.
Di musim ini, kilau Benzema cukup bagus. Setelah tak ada Ronaldo, Benzema jadi andalan di lini depan. Di ajang Liga Spanyol musim ini, Benzema sudah membuat 13 gol atau berada di posisi dua pencetak gol terbanyak sementara di bawah Lionel Messi yang telah mencetak 18 gol. Benzema juga menjadi pemain paling banyak membuat assist bagi Real Madrid di Liga Spanyol musim ini. Tercatat, Benzema membuat 6 assist.
Saatnya Pembuktian
Senin (9/3/2020) dinihari pukul 03.00 WIB, Benzema punya kesempatan kembali membuktikan diri sebagai tukang gedor gawang lawan. Ajang ini untuk membuktikan bahwa dia masih tajam. Maklum saja sejak Februari 2020 dia belum mencetak gol lagi bagi Madrid.
Selain sebagai ajang pembuktian Benzema, laga melawan tuan rumah Real Betis itu juga menjadi kesempatan Madrid untuk melanjutkan tren positif setelah di laga sebelumnya mampu mengalahkan Barcelona 2-0. Laga itu juhya bisa memperkokoh posisi Madrid di puncak klasemen sementara Liga Spanyol.
Saat ini, Madrid ada di puncak klasemen Liga Spanyol dengan 56 poin dari 26 laga. Jika bisa mengalahkan Betis, maka Madrid akan tetap berada di puncak klasemen. Namun, jika gagal mendapatkan kemenangan, maka Barcelona bisa memuncaki klasemen jika bisa mendapatkan kemenangan di akhir pekan ini. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H