Mohon tunggu...
Ilhamfahri Efendi
Ilhamfahri Efendi Mohon Tunggu... -

kuala lumpur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Siapa Bilang Orang Jujur Sudah Terkubur"

15 Maret 2012   02:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:02 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejadian ini baru saja ku alami kira-kira dua jam yang lalu,saat aku memulai perjalanan ku untuk pulang ke kampung halamanku di medan,dan ketika tulisan ini ku buat aku masih di dalam tren komuter KTMB(kereta api tanah melayu berhad)dengan gerbong yang baru,dan kelihatan sangat canggih,sehinggah perjalanan ku dari pantai dalam,kuala lumpur menuju pelabuhan kelang yang berjarak kurang lebih 40km terasa begitu nyaman sekali,walaupun sepanjang itu aku hanya berdiri sambil mengetik tulisan ini,
ya...begitu lah kemajuan negri jiran kita ini.tapi bukan itu yang ingin aku ceritakan,tapi tentang sebuah sikap yang kita semua tau sudah sangat jarang di temui diantara manusia masa kini di mana uang di anggap menjadi segala-galanya.sehinggah tiada siapa pun yang pastinya akan menolak nya jika bertemu,setidaknya begitu lah anggapan ku selama ini.
Tapi kenyataan hari ini pandangan ku itu meleset,masih banyak orang jujur di luar sana.

Ceritanya..Tadi waktu aku mau turun dari taksi,Dari rumah ke stasiun kereta api,uang ku jatuh di kursi penumpang depan,tanpa aku sadari,ketika aku selesai membayar ongkos.jumlah nya tidak lah
sedikit Bagi ku,setidaknya kalau ku gunakan untuk makan seorang sehari-hari seperti biasa,lebih kurang 2 atau 3 minggu untuk aku menghabiskannya,setelah keluar dan berjalan kira-kira 20meter aku meninggalkan taksi itu,PAKCIK sopir taksi itu,membunyikan klakson berulang kali,memanggil ku,sampai memancing perhatian orang
banyak yang berada di stasiun,Aku sempat malu dan resah,dalam hati aku bertanya-tanya ada apa gerangan hinggah Pakcik sopir taksi itu bersungguh-sungguh sekali memanggilku,apa kah uang yang aku bayar kan tadi kurang,atau uang ku palsu,berbagai pertanyaan negatif muncul di benak ku,tapi ternyata,apa yang selama ini sulit ku temukan, akhirnya hadir dlm hidup ku,"KEJUJURAN" dari seorang sopir taksi setengah baya,yang kemudian memberitahu ku,bahwa ia ingin mengembalikan uang ku yg terjatuh,Sungguh mulia hati mu "pakcik",di balik keramahan,dan senyum mu sepanjang perjalanan tadi,tersimpan sebuah kejujuran yg membuktikan kau seorang yg istiqomah mencari nafkah.kau juga sudah membuktikan anggapan buruk terhadap sopir taksi kuala lumpur yang tidak ramah dan mesra ternyata tidak lah sepenuhnya benar.TERIMA
KASIH "PAKCIK" TAKSI,HWB 4091,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun